- iStockPhoto
Apa Benar Laki-Laki yang Tidak Shalat Jumat 3 Kali Berturut-turut Dianggap Keluar dari Islam? Buya Yahya Beri Penjelasan
tvOnenews.com - Shalat Jumat merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim laki-laki yang dilaksanakan dua rakaat di waktu dzuhur sebagai pengganti shalat dzuhur.
Hukumnya adalah fardhu ain, sehingga menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan syar’i.
Di masyarakat, beredar keyakinan bahwa laki-laki yang tidak melaksanakan shalat Jumat selama tiga kali berturut-turut dianggap murtad atau keluar dari Islam.
- Unsplash/Rumman Amin
Namun, apa benar demikian?
Ulama Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai persoalan ini.
Dalam tayangan di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya lebih dulu memuji mereka yang tetap berusaha melaksanakan shalat Jumat meski lokasi masjid cukup jauh.
"Luar biasa itu jihad bagi Anda, karena Anda menghadiri shalat Jumat dan ingin silaturahmi bertemu dengan sahabat, saudara, kawan satu bangsa," ujar Buya Yahya.
Meski begitu, Buya Yahya menegaskan bahwa kewajiban shalat Jumat memiliki syarat, salah satunya adalah ketersediaan masjid yang dapat dijangkau.
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Apabila seorang muslim tinggal di lokasi yang jauh dari masjid sehingga tidak terdengar suara adzan, maka ia tidak diwajibkan melaksanakan shalat Jumat.
Sebagai gantinya, ia tetap wajib mengerjakan shalat dzuhur di rumah.
"Jika sudah berusaha mendengar suara adzan masjid, tapi tidak dengar juga, maka Anda tidak wajib melaksanakan shalat Jumat," jelas Buya Yahya.
"Namun, apabila suara adzan masih terdengar, Anda wajib datang ke masjid tersebut," sambungnya.
Buya Yahya mengingatkan bahwa hukum pelaksanaan shalat Jumat harus dijelaskan dengan benar agar umat memahami mana yang wajib dan mana yang tidak.
- iStockPhoto
Sebab, tanpa pemahaman yang tepat, ada orang yang memaksakan diri menempuh perjalanan jauh hingga memakan waktu berjam-jam, padahal tidak diwajibkan.
Meski begitu, beliau mengingatkan agar tidak menjadikan alasan jarak atau kesulitan sebagai pembenaran untuk meninggalkan shalat Jumat, karena kebiasaan tersebut dapat membuat hati menjadi keras.
Terakhir, Buya Yahya menegaskan kembali prinsip Islam yang memudahkan, bukan mempersulit.