- Antara
Masih Ingat George Weah? Legenda AC Milan yang Tak Lama Jadi Mualaf Kembali Masuk Kristen
Jakarta, tvOnenews.com- Masih ingatkah anda dengan pemain bola dunia yang dikenal sebagai legenda dari AC Milan ini?.
Pemain bola dunia, yang dikenal legend dari Liberia. George Weah pemain yang memiliki kisah spiritual menarik untuk diketahui.
- Antara
Tak diduga sepak bola dunia asal Liberia yang pernah membela AC Milan ini, pernah meraih Ballon d’Or 1995.
Siapa sangka, dalam masa pencarian keyakinan, Pemain dunia ini sempat memutuskan jadi mualaf.
Padahal sebagai pemain kelahiran 1 Oktober ini terlahir dari keluarga Kristen. George Weah memutuskan untuk berpindah keyakinan dan memeluk agama Islam pada 1989 silam.
Namun, setelahnya ia mantap jadi mualaf sekitar sepuluh tahun lamanya, ia kembali memeluk agama Kristen, keyakinan yang diwariskan dari keluarganya.
Tentunya, keputusan Pemain dunia ini menarik diketahui. Menghargai keputusan siapapun dalam memilih keyakinan adalah kebijaksanaan.
- instagram/@georgeweahoff
Pada tahun 1989 menjadi titik awal, perubahan besar dalam hidup Weah. Saat itu, ia menyatakan masuk Islam dan menjalani kehidupan sebagai Muslim, termasuk berpuasa di bulan Ramadan dan menjaga salat lima waktu.
Legenda AC Milan ini juga dikenal religius. Bahkan, menurut beberapa sumber, ia sempat mengganti namanya menjadi “Ousmane” sebagai bagian dari penghayatannya terhadap ajaran Islam.
Diketahui, mengutip dari BBC, Weah menyebut ketertarikannya pada Islam lahir dari rasa ingin tahu yang mendalam. Lalu, tertarik pada kedisiplinan spiritual yang ia temukan dalam agama Islam.
Diketahui, selama sekitar satu dekade, tepatnya hingga akhir 1990-an. Setelah wafat sang nenek, Weah merasa terpanggil kembali ke akar spiritualnya dan memutuskan kembali ke agama masa kecilnya, Kristen.
Tentunya, bukan tanpa tantangan, namun ia menjalaninya dengan penuh keyakinan. Dalam beberapa pernyataan publik, ia menegaskan keputusan berpindah kembali ke agama Kristen adalah hasil dari pencarian personal, bukan paksaan pihak manapun.
Dengan demikian, kisah spiritual George Weah menjadi cerminan bahwa keyakinan adalah persoalan pribadi yang penuh refleksi.