- Pixabay
Teks Khutbah Jumat Singkat 11 Juli 2025: Saat Muharram Menjadi Momentum Riya, Ibadah Tanpa Ruh yang Tertolak
Contoh nyata saat ini adalah memamerkan puasa, sedekah, bahkan doa di media sosial bukan untuk inspirasi, tapi untuk pengakuan. Maka hilanglah ruh dari ibadah itu.
Melalui redaksi Surat Al-Kahfi Ayat 10, Allah SWT memperingatkan, Dia berfirman:
"Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan tidak mempersekutukan siapa pun dalam beribadah kepada-Nya." (QS. Al-Kahfi, 18:110)
Bahkan, penyakit hati seperti ujub (bangga diri), hasad (dengki), dan takabbur bisa merusak amal seperti api membakar kayu bakar.
Dalam hadis riwayat terkait Allah SWT hanya melihat kebaikan dari sisi kita, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amal kalian." (HR. Muslim, no. 2564)
Kaum muslimin rahimahumullah,
Bulan Muharram bukan hanya waktu untuk memperbanyak amal, tapi juga untuk memperbaiki niat. Inilah momen muhasabah hati.
Ibadah bukan soal tampilan lahiriah semata, tapi soal kesucian batin dan ketulusan niat, Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari & Muslim)
Sidang Jumat yang berbahagia,
Demikianlah khatib menyampaikan khutbah pertama secara singkat pada hari ini. Marilah kita membersihkan hati, menjauhkan diri dari riya dan penyakit batin lainnya.
Amal kecil yang dilakukan dengan ikhlas lebih berat di sisi Allah daripada amal besar yang diselimuti pamer.
Semoga Allah menerima amal kita, menjaga kita dari riya, dan menjadikan Muharram ini awal hijrah menuju hati yang lebih bersih.
لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛