news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.
Sumber :
  • MUI

Waketum MUI Anwar Abbas Soroti Wacana Diplomatik Indonesia dan Israel: Penjajah Tak Sesuai Nilai Perikemanusiaan

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo. Ia menyebut Indonesia sulit hubungan diplomatik dengan Israel kalau masih menjajah Palestina.
Senin, 2 Juni 2025 - 15:38 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal wacana hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.

Anwar Abbas menegaskan selama Israel masih menjajah Palestina terutama di Jalur Gaza, Indonesia tidak akan mau buka hubungan diplomatik dengan Israel.

"Karena Israel adalah negara penjajah," ujar Anwar Abbas dalam keterangan resminya diterima di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Ia menjelaskan, selama ini Indonesia menolak keras penjajahan. Sebab, Indonesia pernah dijajah ratusan tahun dari masa kekuasaan prancis, kolonial Belanda hingga Jepang.

Ia menambahkan bahwa, penjajahan merupakan langkah suatu atau beberapa bangsa atau negara yang ingin menguasai wilayah tertentu.

Agar mencapai tujuannya, mereka membentuk atau memperluas pemerintahan di wilayah tersebut dengan cara yang tidak manusiawi.

"Yang namanya penjajahan itu jelas-jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan," tegasnya.

Adapun sikap tegas menentang hubungan diplomatik dengan Israel sudah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ucap Anwar Abbas sambil mengutip pembukaan UUD 1945.

Dalam hal ini, ia menyatakan, Indonesia akan buka peluang apabila Israel segera berhenti menjajah Palestina.

"Dan memberikan kemerdekaan penuh kepada rakyat Palestina, sehingga Palestina bisa menjadi sebuah negara yang benar-benar merdeka dan berdaulat," terangnya.

Ia berharap tindakan genosida kepada rakyat Palestina yang berlangsung sejak Oktober 2023 harus dipertanggungjawabkan oleh Israel.

"Semua perbuatan buruk yang telah mereka lakukan selama ini terhadap rakyat dan negeri Palestina," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto membahas tentang wacana Indonesia buka peluang hubungan diplomatik dengan Israel, asalkan berhenti menjajah Palestina.

Ia menyampaikan hal tersebut melalui konferensi pers saat bersama Presiden Prancis Emmanuel Marchon di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Prabowo.

Namun, pernyataan tersebut mendapat pertentangan karena Indonesia dianggap tetap mempertahankan keteguhan selalu bersama dengan Palestina.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral