- iStockPhoto
Ternyata Bukan Sapi, Ini Hewan Kurban Terbaik dari Anjuran Nabi Muhammad SAW Kata Ulama
tvOnenews.com - Penyembelihan hewan kurban identik pada perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjrah dalam kalender Hijriah.
Walah sebagai ibadah penting pada Hari Raya Idul Adha, hukum kurban hanya bersifat sunnah muakkad. Artinya, sesuatu dianjurkan untuk yang mampu.
Adapun Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M atau Hari Raya Kurban berdasarkan kalender Hijriah dari ketetapan pemerintah diprediksi jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Sementara, penetapan jadwal Hari Raya Idul Adha 2025 versi Muhammadiyah melalui hasil Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
- Pixabay/Alexas_Fotos
Sebelum momen hari raya tersebut, umat Muslim yang ingin menjadi shohibul qurban berbondong-bondong membeli hewan kurban.
Hewan kurban di Indonesia rata-rata lebih memilih sapi, kambing atau domba, kerbau. Adapun unta sangat jarang digunakan dan hanya terdapat di beberapa negara saja.
Syarat hewan kurban terdiri usia sapi (2 tahun), kambing atau domba (1 tahun), unta (5 tahun), dan tidak boleh cacat (buta, sakit parah & pincang).
Karena unta jarang di Indonesia, orang mukmin menganggap sapi sebagai hewan kurban terbaik. Hal ini tak jauh dari ukurannya yang besar bisa dibagikan ke banyak orang.
Namun, beberapa orang di antaranya mengatakan, sapi bukan hewan kurban terbaik.
Kira-kira mana hewan kurban yang terbaik? Pertanyaan ini sering muncul yang mengaitkan pada sapi atau kambing/domba.
Terkait menjawab pertanyaan ini, salah satu ulama kondang yakni Ustaz Khalid Basalamah mengutarakan hewan kurban terbaik jika dihadapi pilihan antara sapi atau kambing.
- Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official
Dilansir tvOnenews.com YouTube Az-Zikra Media, Minggu (25/5/2025), berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah mengenai hewan kurban terbaik.
Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan pendapat hewan kurban dari anjuran Nabi Muhammad SAW bukan sapi, tetapi kambing atau domba.
"Mana yang afdhol? Kambing dan domba, karena Nabi Muhammad SAW waktu ibadah kurban pakai kambing dan domba," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
Namun apa yang terjadi, di Indonesia lebih memilih sapi karena rasa dan tekstur daging hewan kurban tersebut sangat lembut.
Sebaliknya, daging dari hewan kambing mempunyai rasa sendiri, ada yang menganggap masih berbau amis, dan teksturnya juga ada yang keras.
Dalam hal ini, kambing dan domba pada hari raya sekarang jarang diminati dan mereka yang berkurban lebih memilih patungan untuk beli sapi.
"Kita memang lebih suka sapi di Indonesia. Selama dari kecil memang diajarkan banyak makan daging sapi," tuturnya.
Namun, esensi kurban bukan terletak pada rasa daging sapi, melainkan bagaimana pihak yang shohibul qurban bisa meraih pahala besar dari Allah SWT.
"Masalahnya perintah atau bukan perintah, afdhol atau mufadal. Sapi kalau kita beli misalnya 20 juta bisa dapat 20 kg atau 30 kil0. Kambing dapatnya cuman 15 kg misalnya, lebih sedikit tapi tetap kambing lebih afdal. lebih afdol, lebih besar pahalanya karena Nabi SAW menyembelih pada saat itu domba," jelasnya.
Pada saat itu, kata Ustaz Khalid, Nabi Muhammad SAW sampai berkurban 65 ekor kambing.
"Untuk diri beliau sendiri, itu lebih afdhol. Jadi kita harus bisa menerima ini. Masalah Antum nanti ingin makan daging sapi, nanti bisa di hari-hari biasa itu tak masalah," katanya.
Perkara hal ini, ulama karismatik itu tidak ingin menghalangi yang mau berkurban sapi, hanya saja mencari ibadahnya agar mendapat pahala sempurna.
"Tapi afdholnya tetap kambing. Artinya lebih besar pahalanya, untuk apa kita pangkas-pangkas pahala? Lebih baik kambing," tegasnya.
(adk/hap)