news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen.
Sumber :
  • NU Online

Cerita Unik Santri Mbah Moen yang Coba-coba Bohong, tapi Akhirnya Ketahuan dengan Karomah yang Dimiliki Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Itu

KH. Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen adalah salah satu tokoh sentral dalam jagat keulamaan Indonesia, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Beliau lahir
Jumat, 23 Mei 2025 - 22:44 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - KH. Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen adalah salah satu tokoh sentral dalam jagat keulamaan Indonesia, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). 

Lahir pada tahun 1929 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar, yang menjadi rujukan penting dalam bidang fiqh dan keteladanan akhlak.

Mbah Moen dikenal sebagai ulama yang penuh dengan karomah, yakni keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang saleh. 

KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen
Sumber :
  • NU Online

 

Sosoknya sangat dihormati karena ilmu yang mendalam, akhlak yang lembut, dan sikap rendah hati yang luar biasa. Dalam banyak kisah, Mbah Moen digambarkan memiliki kedekatan spiritual yang sangat tinggi dengan Rasulullah SAW.

Salah satu kisah yang menggetarkan hati datang dari Habib Abdullah Zaky al-Kaff dari Bandung dan disebarkan lewat akun Facebook Baba Ahmad yang hendak mondok ke pesantren Mbah Moen. 

Sebelum berangkat ke pesantren, pamannya memberi nasihat yang tidak biasa. “Nanti kalau sudah di sana, jangan kasih tahu Mbah Maimun kalau kamu ini masih dzurriyah (keturunan Nabi Muhammad SAW), ya,” pesannya.

Habib Zaky mengikuti pesan pamannya. Ia sampai di pondok dan sowan ke Mbah Moen.

“Nama kamu siapa?” tanya Mbah Maimun.

“Zaky,” jawab Habib Zaky singkat, sambil menutupi identitas aslinya.

Karena wajahnya tidak begitu menunjukkan ciri keturunan Arab, identitas Habib Zaky pun tidak dicurigai oleh para santri atau pengurus pondok. Hari pertama di pondok berjalan seperti biasa.

Namun pada malam harinya sekitar tengah malam, terjadi hal yang mengejutkan. Kamar tempat Habib Zaky tidur tiba-tiba digedor-gedor keras oleh seseorang. Para santri yang lain terbangun dan kaget, lalu membuka pintu.

Yang berdiri di depan kamar bukan orang sembaranganMbah Moen sendiri. Dengan suara tegas, beliau bertanya.

“Mana yang namanya Zaky?”

Habib Zaky muncul dengan wajah bingung dan takut. Lalu Mbah Moen berkata dengan nada penuh wibawa.

“Kamu tidak mengaku ya kalau kamu ini dzurriyah Nabi?! Saya barusan didatangi Rasulullah SAW dalam mimpi. Rasulullah berkata kepada saya, ‘Saya titipkan cucuku yang bernama Zaky,” katanya.

Kemudian Mbah Moen memberi ultimatum penuh kasih tetapi tegas.

“Kalau kamu masih tidak mau mengaku sebagai dzurriyah Rasulullah, kamu pilih: mondok di sini dengan jujur, atau keluar dari pondok saya!,” tegasnya.

Tentu saja Habib Zaky langsung menangis haru, tersungkur, dan mengakui siapa dirinya sebenarnya. Peristiwa itu menjadi pelajaran besar bagi dirinya dan para santri bahwa orang saleh seperti Mbah Moen memiliki karomah dan hubungan batin yang luar biasa dengan Rasulullah SAW.

Mbah Moen bagikan petuah segera tolong satu hewan ini apabila tengah alami musibah
Sumber :
  • Istimewa

 

Hari Selasa dan Isyarat dari Langit

Salah satu keunikan dari ceramah Mbah Moen sebelum wafat adalah tentang hari Selasa. Beliau menyebut bahwa banyak anggota keluarganya, dari nenek hingga kedua orang tuanya, wafat pada hari itu. 

Ia mengatakan, “Hari Selasa, Allah menciptakan ilmu segala apa yang ada di dunia ini.” Dalam ceramah yang kemudian viral itu, Mbah Moen seolah memberikan isyarat akan kepergiannya. 

Ia menutup ceramahnya dengan kalimat sederhana namun sarat makna, “Jadi saya Selasa itu.”

Dan benar, hari Selasa, 6 Agustus 2019, Mbah Moen wafat di Mekkah dalam keadaan khusnul khatimah setelah melaksanakan salat Subuh. 

Beliau mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit An Nuur, dan jenazahnya disalatkan di Masjidil Haram, lalu dimakamkan di Ma’la, tidak jauh dari makam Sayyidah Khadijah istri Rasulullah.

Pemakaman Mbah Moen menjadi momen mengharukan bagi umat Islam Indonesia. Ribuan jamaah haji menghadiri prosesi tersebut. 

Bahkan Habib Rizieq Shihab dan menantunya Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas ikut mengiringi dan memimpin doa di pemakaman beliau. 

Dalam video yang beredar luas, tampak Habib Rizieq membacakan doa talqin dan Habib Hanif turut mengangkat jenazah ke ambulans.

Peristiwa ini menjadi saksi akan betapa besarnya kecintaan umat kepada ulama kharismatik tersebut. Banyak yang menangis haru, menyaksikan sosok panutan mereka dimakamkan di tempat yang penuh kemuliaan.

KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen
Sumber :
  • NU Online

 

KH. Maimun Zubair bukan hanya ulama ahli fiqh yang menjadi rujukan dalam masalah keagamaan, namun juga teladan dalam akhlak dan ketawadhuan. 

Ia dikenal tak pernah mengangkat suara, bahkan dalam perbedaan pendapat paling tajam sekalipun. 

Ia juga dekat dengan berbagai kalangan, dari pemimpin partai politik hingga rakyat jelata.

Sebelum berangkat haji, Mbah Moen sempat berpamitan kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan bahwa dirinya akan berangkat ke Tanah Suci pada Minggu (28 Juli 2019). 

Sembilan hari setelahnya, beliau pun wafat dengan tenang di sana. Wafatnya Mbah Moen menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, khususnya warga Nahdliyyin. 

Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI Gus Dur, menyatakan, “Kami semua sangat berduka. Tapi juga bahagia karena keinginan Mbah Mun untuk wafat di Tanah Suci dikabulkan oleh Allah.”

Doa dan pujian mengalir dari berbagai tokoh nasional dan masyarakat luas. Banyak yang menganggap wafatnya Mbah Moen sebagai kehilangan sosok “penjaga moral” bangsa ini. 

Namun, kepergian beliau juga menjadi pelajaran tentang keistiqamahan, kecintaan kepada ilmu, dan kedekatan kepada Allah yang membekas dalam sanubari umat Islam.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral