- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Tak Sengaja Tabrak Kucing sampai Mati bakal Kena Ancaman Musibah, Memang Benar? Buya Yahya Jelaskan kalau Urusan itu...
tvOnenews.com - Menabrak kucing menjadi ketakutan bagi orang mukmin karena dianggap akan dapat bala atau musibah.
Kepercayaan jika menabrak kucing bakal ditimpa musibah merebak di tengah kalangan umat Islam Indonesia.
Akan tetapi, peristiwa menabrak kucing juga tidak bisa disalahkan, faktor yang sering terjadi karena hewan tersebut tetiba lari menyeberang jalan.
Sayangnya, kekhawatiran muncul karena mitos ada musibah, hanya perkara kucing merupakan hewan yang disayang oleh Rasulullah SAW.
Lantas, apakah benar akan datang musibah jika menabrak kucing sampai mati?
Dinukil tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (19/5/2025), berikut penjelasan Buya Yahya persoalan mitos menabrak kucing potensi digempur musibah.
- iStockPhoto
"Biasanya orang yang nabrak kucing langsung dikafani, tapi nabrak manusia lari," kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, kalau faktor kesengajaan, maka hukumnya dosa karena sudah kategori penyiksaan dan pembunuhan kepada hewan.
Sebagaimana dalam hadis riwayat dari Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
"Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis." (HR. Bukhari).
Dalam hadis lainnya, dari Abu Dawud mengingatkan tentang menyayangi hewan, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidakkah sampai berita kepada kalian bahwa aku melaknat orang yang memberi tanda (yang menyakitkan) pada wajah binatang ternak atau memukul binatang ternak itu pada wajahnya." (HR. Abu Dawud).
Buya Yahya pun mengambil redaksi hadis riwayat persoalan wanita ahli ibadah yang sia-sia, hanya perkara menyiksa kucing peliharaannya.
"Gara-gara kucing, lalu kucingnya bagaimana? Kucingnya disekap, tidak dikasih makan, tak dikasih lepas biar makan sendiri lalu mati itu zalim," terangnya.
Ibaratnya seperti ini, penyiksaan akan menuntun seseorang dijebloskan ke liang api neraka. Hal itu berlaku kepada hewan.
Bagaimana nasib kalau menabrak tidak sengaja?
"Tapi, kalau tabrak enggak sengaja ya enggak apa-apa daripada membahayakan kita ada kucing di tengah jalan, di pinggir kita apalagi ada parit kita bawa anak enam," bebernya.
KH Yahya Zainul Ma'arif, nama asli Buya Yahya itu mengatakan keselamatan lebih utama ketimbang upaya menghindar dan potensi meregang nyawa.
"Kalau kucing di depan enggak bisa ngerem tidak sengaja ya tidak dosa. (ditimpa musibah) enggak ada hubungannya," tegasnya.
"Ini keyakinan di masyarakat sampai dikafanin dengan baju termahalnya, mendingan kasih ke orang fakir biar selamat," sambungnya.
Buya Yahya menyarankan agar tidak masuk penyiksaan, sebaiknya langsung dikubur dengan sederhana, tanpa ada embel-embel kepercayaan pada mitos musibah.
"Agar baunya tidak ke mana-mana, jangan nabrak kucing malah ditinggalkan pinggir jalan itu ganggu orang. Dosanya ya di sini. Mendingan ambil kucingnya, terus tanahnya gali lalu kubur biar enggak jadi bangkai yang berbau," tegasnya.
Mitos ada musibah, kata Buya Yahya, sama saja sudah pamali karena sudah melakukan tindakan negatif yang berujung bawa kesialan.
"Enggak usah takut demikian itu, tetap ikuti syariat Islam saja, kucing sama seperti binatang lainnya, paling penting jangan berbuat zalim hukumnya dosa," tandasnya.
(hap)