Lagi Buru-buru Tak Sempat Dzikir Setelah Shalat, Bolehkah Dzikir Sambil Jalan? Ternyata Kondisi ini Hukumnya…

tvOnenews.com - Banyak amalan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala, salah satu amalan mulia yang dianjurkan yaitu Dzikir, baik secara lisan maupun dalam hati.

Dzikir menjadi amalan yang sangat ringan untuk dibaca, selain itu juga bisa menjadi bentuk pengingat kepada Allah SWT.

Setelah shalat menjadi saat yang tepat untuk membaca dzikir, namun sejatinya dzikir bisa dibacakan kapan saja.

Ditengah aktivitas yang begitu sibuk, bahkan setelah shalat tidak sempat untuk melakukan dzikir. Bolehkan dzikir dilakukan sambil berjalan?

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Audio Dakwah, setelah shalat memang sangat dianjurkan untuk berdzikir. 

Akan tetapi, sebetulnya dzikir bisa dilantunkan dalam kondisi apapun, seperti sedang beraktivitas, bekerja, belajar, dan juga aktivitas lainnya.

Selain itu, bacaan dzikir bukan hanya istighfar, hamdalah, serta takbir saja.

“Shalat sunnah juga termasuk dzikir. Tunaikan shalat sebagai dzikir, bisa berdoa, karena berdoa adalah dzikir,” ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube Audio Dakwah.

“Membaca Al-Quran termasuk bentuk dzikir juga,” sambungnya.

Kemudian, ada banyak bacaan dzikir yang bisa dibacakan, bahkan membaca surat dalam Al Quran, seperti ayat kursi, surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas juga termasuk bagian dari dzikir. 

Lantas, muncul persoalan apakah dzikir harus dilakukan dalam kondisi tenang? 

Jika seseorang sedang terburu-buru, apakah dzikir boleh dilakukan sambil berjalan?

“Apakah bisa dzikir sambil jalan?” ujarnya.

Saking ringannya amalan ini, dzikir bisa dilakukan sambil berdiri atau berjalan.

Sebagai contoh, jika setelah melaksanakan shalat namun tidak sempat membaca dzikir karena terburu-buru maka dianjurkan untuk tetap berdzikir meski sambil berjalan. 

“Sambil jalan bisa membaca istighfar,” pungkasnya.

Bukan hanya sambil berjalan, dzikir juga bisa dilakukan dengan duduk, berdiri, berbaring, bahkan bisa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang dialami.

Yang terpenting yaitu niatnya untuk mendapatkan pahala dan selalu mengingat kepada Allah. Maka tidak ada alasan untuk tidak berdzikir. (kmr)