- dok.ilustrasi iStock
Jangan Heran kalau Rezeki Mendadak Datang Setelah Shalat Sunnah ini
Jakarta, tvOnenews.com- Beragam shalat sunnah dalam agama Islam, diajarkan kepada umat muslim untuk mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT.
Faktanya, bukan hanya pahala yang didapatkan tapi juga keistimewaan dari shalat sunnah itu sendiri, seperti shalat yang akan dijelaskan di bawah ini.
- dok.ilustrasi iStock
Shalat sunnah ini, umum dipahami sebagai amalan rezeki yang bisa buat rezeki mengalir deras. Hingga mendapatkan ampunan Allah SWT.
Seperti apa yang pernah dijelaskan almarhum Syekh Ali Jaber, kalau itu salah satu amalan dianjurkan Rasulullah SAW.
Keistimewaan Shalat Dhuha dalam Islam
Dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengatakan siapapun bisa punya masalah hidup, mulai dari utang dan seret rezeki.
Dengan itu, ia pun menyarankan satu shalat sunnah ini.
Ia menilai shalat sunnah ini bagian dari ikhtiar, dan usaha agar mendapatkan kemudahan dari Allah SWT.
Syekh Ali Jaber beri saran ini karena cukup tepat karena masuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan yaitu Dhuha.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di jam 4.40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5.00 WIB baru bisa shalat dhuha," jelas Syekh Ali Jaber dikutip dari YouTubenya, Jumat (16/5/2025).
Apapun ibadah yang diajarkan Islam, ada baiknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari terlebih yang wajib.
Lebih lanjut, kata Syekh Ali Jaber, dalam praktiknya shalat dhuha terbagi 3 waktu. Sementara jumlah rakaat dhuha beragam, mulai 2 hingga 8 rakaat atau lebih.
Mengutip ceramah Syekh Ali Jaber soal shalat dhuha, disebutkan rakaatnya beragam, mulai dari 2, 4, 6 sampai 8 atau 12 rakaat.
Shalat dhuha kata Syekh Ali Jaber memberi kebebasan untuk memilih yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Mengutip ceramah Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, shalat dhuha bisa dimulai pada matahari terbit.
Bukan di waktu setelah subuh. Umumnya, shalat dhuha umum saat pagi sekitar 15-20 menit setelah shalat subuh.
"Jadi harus dijeda 15 menit setelah adzan subuh bisa mulai shalat dhuha. Bisa juga disebut waktu surup," sambungnya.
Sementara itu, batas waktu shalat dhuha sendiri, kata Syekh Ali Jaber cukup panjang, yaitu sampai jelang shalat dzuhur.
"Waktunya sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali Jaber.
Shalat dhuha dikenal amalan rezeki, dan memudahkan segala niat baik, seperti kemudahan dalam bekerja atau masalah hidup
Sementara jumlah rakaatnya, ia katakan bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
- Tangkapan layar YouTube SalingSapa TV
Jika anda mau menerapkan shalat dhuha, seperti Nabi Muhammad SAW jumlahnya 8 rakaat.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," kata Syekh Ali Jaber.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," jawabnya.
Sehingga jumlah rakaat yang afdhol menurutnya ialah 4 rakaat. Sementara waktunya, kata Syekh Ali Jaber tidak spesifik karena bisa disesuaikan kebutuhan dan kemampuan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang ulama Indonesia itu.
Sebagaimana, Rasulullah SAW bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim). (klw).
Waallahualam