news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi sujud dalam shalat.
Sumber :
  • Freepik

Doa saat Posisi Sujud dalam Shalat, Apakah Boleh Gunakan Bahasa Indonesia? Ulama ini Jelaskan Sebenarnya...

Dalam bagian sujud terakhir saat shalat dianjurkan agar membaca doa untuk meminta hajat. Ulama ini menjelaskan hukum berdoa dalam sujud pakai bahasa Indonesia.
Kamis, 15 Mei 2025 - 16:21 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Sujud dalam shalat menjadi waktu terbaik meminta hajat lewat bacaan doa sesuai kebutuhannya masing-masing.

Saat sujud dalam shalat, umat Islam akan mendapat ketenangan apabila mengamalkan doa.

Ketika membaca doa, ada orang mukmin yang menggunakan bahasa Indonesia, terkhusus saat sujud dalam shalat. Hal itu disebabkan karena tak menguasai atau pemahaman terhadap bahasa Arab.

Persoalan hukum membaca doa berbahasa Indonesia dalam sujud shalat dibahas tuntas oleh salah satu ulama ternama dalam suatu ceramah, yakni Ustaz Adi Hidayat.

Mulanya, Ustaz Adi Hidayat membahas hukum berdoa dalam sujud terakhir shalat Fardhu, namun memakai bahasa Indonesia setelah ditanya oleh seorang jemaahnya.

Hukum Doa saat Sujud dalam Shalat Pakai Bahasa Indonesia

Ilustrasi sujud dalam shalat Tahajud
Sumber :
  • Kemenag

 

Sebagai ulama karismatik, Ustaz Adi Hidayat mengatakan persoalan hukum ini sudah menjadi perdebatan dilakukan oleh sejumlah ulama, khususnya Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad.

"Baik, ada ikhtilaf dari para ulama. Banyak perbedaan pendapat dari ulama, tapi umumnya jumhur disepakati boleh berdoa dalam sujud," ujar Ustaz Adi Hidayat disadur tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Ceramah Pendek, Kamis (15/5/2025).

Melalui kesepakatan para ulama, doa saat sujud memang sangat mustajab. Akan tetapi, kata UAH sapaan populernya, harus mengikuti ketentuan atau syarat berlaku.

Ustaz Adi Hidayat mencontohkan, doa dalam sujud yang terbaik tetap menggunakan sunnah dari Rasulullah SAW mengharuskan umatnya mengamalkan dengan bahasa Arab.

"Kalau situasi Anda memang sesuai dengan doa-doa tadi, maka alangkah baiknya Anda lafadzkan seperti Nabi yang pernah mencontohkannya pada kita," katanya.

Walau begitu, bacaan doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW terbatas. Maksudnya, tidak mencakup luas karena penyampaian hajat sangat kompleks.

"Misalnya, anak Anda besok akan ujian, masa Nabi belum ada kampus, mana doa yang sesuai Anda bacakan? Nabi SAW tidak pernah lafadzkan itu karena kebutuhannya tidak sama," jelasnya.

Perkara kasus ini, Ustaz Adi Hidayat menyimpulkan doa memakai bahasa Indonesia karena sesuai dengan kebutuhan hajat, maka disahkan dalam agama Islam.

"Dalam arti, mintakan kepada Allah sekalipun tidak dilafadzkan, cukup dalam hati memohon kepada Allah SWT, asalkan setelah memanjatkan doa-doa sunnah," paparnya.

Selaras dengan penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Buya Yaya merupakan ulama karismatik sebagai pengasuh LPD Al-Bahjah pernah membicarakan hukum berdoa menggunakan bahasa Indonesia saat sujud.

"Khilaf besar di antara ulama, sebagian mengatakan tidak diperkenankan karena selain bahasa Arab dianggap bisa membatalkan shalat," kata Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Menurut Buya Yahya, doa yang menggunakan bahasa Indonesia masih boleh, asalkan tidak digetarkan dalam shalat.

"Lebih baik kita hindari, bacalah doa-doa dengan bahasa Arab di dalam shalat, adapun di luar shalat Anda bebas," tuturnya.

Buya Yahya mengarahkan agar umat Muslim membaca doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW karena memiliki keistimewaan besar, terlebih kalau manfaatnya digunakan saat shalat.

"Ingat kaidahnya, sebaik-baik doa adalah doa yang pernah dibaca oleh Nabi," pungkas Buya Yahya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral