Sedekah Lebih Utama pada Anak Yatim atau Diberikan ke Masjid?

Jakarta, tvOnenews.com- Sedekah bagian amalan dalam agama islam yang bisa dilakukan kapanpun dan diberikan ke siapapun.

Melansir dari laman Baznas, sedekah ialah amalan yang dicintai Allah SWT.

Disampaikan, banyaknya ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang sedekah, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 271.

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

Namun, bagaimana sedekah dalam islam, jika ada pilihan lebih utamakan anak yatim piatu atau diberikan ke Masjid?.

Lebih Utama Sedekah ke Yatim Piatu atau Beri ke Masjid?

Mengutil dari ceramah Buya Yahya dari Youtube surau tv official, ia menerangkan bersedekah bisa ke mana pun.

Ketika dihadapkan, pilihan antara utamakan sedekah ke anak yatim atau ke Masjid, maka utamakan anak-anak tersebut.

"Pertama anak yatim merupakan perhatian kita bersama. Hal ini juga sesuai dengan kata nabi muhammad saw," katanyaBuya, Selasa (13/5/2025).

Sebagaimana, anjuran untuk menyayangi dan sedekah ke anak yatim disampaikan dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim seperti ini di surga."

Maka dari itu, seyogyanya kita selalu mengasihi anak-anak yatim. Mengingat, kebanyakan kasus mereka ialah anak-anak dan hidup dalam status ekonomi rendah.

"Anak yatim kita perlu tanggung dia. Apalagi umumnya anak yatim, sehingga maka lebih baik kita berikan kepada dia. waalahuaalam," jelasnya.

Sementara, kebaikan dalam bersedekah juga sudah disampaikan dalam Al-Quran. Seperti Surah Al-Baqarah (2:261):

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ​ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنۡ يَّشَآءُ​ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ‏ ٢٦١