news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Gaza luluh lantak akibat serbuan tanpa henti Israel.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Akibat Blokade Bantuan Kemanusiaan Israel, UNRWA Ungkap Kerusakan Permanen pada Kehidupan Warga Gaza

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan Blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina menyebabkan kerusakan secara permanen pada kehidupan
Minggu, 11 Mei 2025 - 22:53 WIB
Reporter:
Editor :

Istanbul, tvOnenews.com - Blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina menyebabkan kerusakan yang tak dapat dipulihkan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan blokade tersebut mengakibatkan kerusakan permanen pada kehidupan jutaan warga Palestina. 

“Sudah lebih dari sembilan pekan Gaza dikepung, dengan zionis Israel melarang masuk seluruh bantuan kemanusiaan, pasokan medis, dan komersial,” ungkap UNRWA, pada Minggu (11/5/2025).

“Semakin lama blokade ini berlangsung, semakin besar kerusakan permanen yang ditimbulkan terhadap kehidupan yang tak terhitung jumlahnya,” tegasnya.

UNRWA mengatakan bahwa terdapat ribuan truk bantuan yang siap untuk memasuki Gaza, serta tim lapangan mereka telah siap untuk meningkatkan distribusi bantuan.

Kelaparan yang terjadi di Gaza disebut UNRWA menjadi ‘bencana buatan manusia dan bermotif politik’ sebagai bentuk kekejaman mutlak.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan terdapat 57 anak yang menjadi korban akibat malnutrisi dan komplikasi.

Korban diakibatkan dari kelangkaan susu terapeutik yang sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Blokade ini terjadi setelah runtuhnya fase pertama kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, dimulai pada 19 Januari.

Serangan Israel dilanjutkan pada tanggal tersebut serta melarang masuknya semua bantuan pada 2 Maret. 

Israel memutus akses pasokan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan bagi 2,4 juta penduduk Gaza.

Pada Jumat lalu, PBB memperingatkan bahwa Israel menggunakan bantuan sebagai “umpan” untuk menekan warga Palestina agar mengungsi dari area Gaza utara ke wilayah selatan, seraya menepis klaim adanya kegagalan dalam distribusi.

Pada 5 Mei, Kabinet Keamanan Israel menyetujui masuknya bantuan terbatas ke Rafah, Gaza selatan, dengan pengawalan militer sebagai bagian dari operasi lebih luas untuk memindahkan warga Palestina dari wilayah utara dan tengah.

Sejak serangan brutal Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 52.800 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Oleh karena itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral