- ANTARA
Blokade Israel di Jalur Gaza Belum Usai, 65.000 Anak Terancam Kelaparan
Gaza, tvOnenews.com - Akibat tindakan Israel yang telah melakukan blokade pengiriman bantuan pokok ke wilayah Gaza, Lebih dari 65.000 anak terancam kelaparan.
Sudah dua bulan sejak Israel melakukan blokade bantuan kemanusiaan, hal ini dinilai sengaja dilakukan untuk membunuh warga sipil.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkapkan blockade ini sengaja dilakukan Israel hingga memicu kelaparan untuk membunuh warga sipil dan melanjutkan kejahatan secara sistematis terhadap 2,4 juta penduduk di sana.
“Pendudukan Israel tengah merekayasa kelaparan... dengan menutup perlintasan dan menghalangi 39.000 truk bantuan yang membawa makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, dalam pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” ujar media pemerintah Gaza, pada Jumat (9/5/2025).
Bahkan, semua toko roti sudah tidak beroperasi selama 40 hari karena kehabisan stok bahan baku.
“Lebih dari 65.000 anak kini menghadapi kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi karena Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil,” sambung berita tersebut.
Selain itu, penutupan pintu perlintasan oleh Israel selama 70 hari telah memperburuk kondisi kemanusiaan dan kesehatan di Gaza.
Oleh sebab itu, Otoritas Gaza mendesak komunitas internasional dan PBB untuk segera campur tangan untuk menghentikan blokade Israel agar aliran bantuan kemanusiaan dan pasokan kebutuhan pokok bisa masuk ke wilayah itu.
Sebelumnya dikabarkan, Kabinet Israel menyetujui rencana gabungan dengan AS untuk menyalurkan bantuan secara terbatas ke "kompleks kemanusiaan" di Gaza selatan.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan Israel ingin mendirikan kamp-kamp isolasi mirip "ghetto Nazi" dengan menggunakan mekanisme distribusi bantuan.
PBB juga mengecam keras rencana Israel itu karena bisa memperburuk penderitaan warga sipil. (ant/kmr)