- Instagram/@davinaakaramoy
Kisah Spiritual Davina Karamoy, Mantan Kekasih Asnawi Mangkualam Mualaf usai Tubuhnya Kesakitan Disuruh Baca Surat Al-Isra
tvOnenews.com - Masih ingat Davina Karamoy? Artis yang satu ini diam-diam menjadi sosok mantan pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.
Davina Karamoy membuka hatinya kepada Asnawi Mangkualam pada 2021 lalu, meski hubungannya dengan pemain Timnas Indonesia itu harus kandas.
Selain tentang hubungan asmaranya bersama Asnawi Mangkualam, Davina Karamoy telah mencatatkan kisah perjalanan spiritual hidupnya memutuskan mualaf.
Ketika memilih mualaf, alasan besar menjadikan hati Davina Karamoy tertambat masuk agama Islam tidak lepas dari suatu waktu ia mengalami sakit luar biasa.
- Instagram/@davinaakaramoy
Lantas, seperti apa kisah mualaf Davina Karamoy? Simak di bawah ini agar bisa menjadi inspirasi bahwa Islam adalah agama yang damai dan menyejukkan bagi umat manusia.
Kala duduk di bangku SMA, Davina Karamoy mengatakan kalau tubuhnya pernah benar-benar tidak berdaya akibat sakit parah dialami yang begitu menyiksa dirinya.
"Panas aku saat itu 41 derajat nggak bisa makan dan lain-lain, benar-benar lemas," ujar Davina Karamoy dalam Studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV dikutip tvOnenews.com, Jumat (9/5/2025).
Davina mengatakan bahwa, sang ibu, Esther Novita merasa khawatir kepadanya, sehingga ia diharapkan segera sembuh akibat sakit parahnya yang membuat tubuh menggigil.
Davina Karamoy kebetulan merupakan anak dari orang tua yang berbeda agama. Sang ayah, Yesky Askiando Karamoy menganut agama Kristen, sedangkan ibunya adalah sosok Muslimah.
Esther Novita alhasil melakukan cara berbasis spiritual. Alih-alih bimbingan tersebut menggantikan peran obat untuk menyembuhkan penyakit Davina.
Sang ibu mengarahkan Davina mengamalkan satu surat yang termaktub dalam Kitab Suci Al-Quran, yakni Surat Al-Isra.
"Saat itu, aku non-Islam, mamah aku coba kasih amalan Surat Al Isra Ayat 44-48. Aku belum bisa baca (huruf) Arab atau apa pun," papar dia.
Lebih lanjut, mantan Asnawi Mangkualam itu merasa terkejut atas perubahan drastis setelah membaca Surat Al-Isra Ayat 44-48.
Uniknya, pengamalan Surat Al-Isra berlangsung ketika ia masih mengikuti keyakinan agama dianut oleh sang ayah tercinta.