news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Buku Nikah.
Sumber :
  • ANTARA

Kemenag Perkuat Peran Penghulu dan Penyuluh Lewat Literasi Keuangan, Targetkan Penurunan Angka Perceraian

Faktor ekonomi seringkali menjadi akar konflik dalam rumah tangga bahkan hingga berujung perceraian. Maka sebagai upaya menekan angka perceraian Kemenag melatih 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai daerah dalam Bimtek Fasilitator Literasi Keuangan Keluarga.
Kamis, 8 Mei 2025 - 23:42 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Faktor ekonomi seringkali menjadi akar konflik dalam rumah tangga bahkan hingga berujung perceraian. Maka sebagai upaya menekan angka perceraian yang makin tinggi di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) melatih 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai daerah dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Literasi Keuangan Keluarga.

Sebab menurut Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Cecep Khairul Anwar, perceraian berdampak luas terhadap keluarga dan masyarakat. Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut adalah penguatan literasi keuangan keluarga.

“Banyak perceraian dipicu oleh masalah ekonomi. Karena itu, pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga harus diperkuat,” ujar Cecep dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Kamis (8/5/2025).

Cecep berharap, para penghulu dan penyuluh agama dapat menjadi fasilitator yang membimbing pasangan suami istri agar tidak hanya harmonis secara emosional, namun juga dapat tangguh secara finansial.

“Jika keluarga kuat, negara juga akan kuat. Ketahanan keluarga adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Cecep.

Sementara salah satu petugas yang megikuti pelatihan mengaku dengan adanya pelatihan literasi keuangan keluarga, para fasilitator dapat mengeksplorasi lebih jauh mengenai perencanaan keuangan untuk Calon pengantin.

“Melalui literasi keuangan keluarga, kita bisa lebih mengeksplorasi perencanaan keuangan bagi Catin. Kita tidak hanya terpaku pada pembahasan psikologi kehidupan keluarga, tapi juga pada aspek pengelolaan keuangannya," ujar Kepala KUA Selat Nasik, Bangka Belitung, Luthfi Alawi selaku salah satu peserta.

Sementara itu, Penyuluh Agama Islam dari Jawa Timur, Millah Kamelia, mengaku kemampuan dalam mengatur ekonomi rumah tangga sangat dibutuhkan untuk memperkuat ketahanan keluarga di Indonesia.

"Ilmu ekonomi ini sangat dibutuhkan oleh keluarga. Nanti saya juga akan menyampaikan materi tentang keuangan keluarga kepada Catin, masyarakat, dan majelis taklim,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Statistik Indonesia tahun 2021–2025, ekonomi masih menjadi salah satu faktor utama penyebab maraknya perceraian di Indonesia.

Bahkan pada tahun 2024, faktor ekonomi berada di posisi kedua sebagai penyebab perceraian tertinggi dengan angka mencapai 100.198 kasus.

Kasus cerai berada di bawah faktor perselisihan dan pertengkaran terus-menerus yang tercatat sebanyak 251.125 kasus. Dari data ini dapat dikatakan bahwa tekanan ekonomi dalam rumah tangga merupakan persoalan serius yang menyebabkan tingginya angka perceraian di tanah air.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral