- ANTARA
Teks Khutbah Jumat 9 Mei 2025: Ketika Digempur Krisis Ekonomi dan PHK Massal, Mencari Jalan Rezeki yang Halal
"Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim no. 1015).
Dalam masa sulit sekalipun, kita mendapat pelajaran penting bahwa, mencari rezeki melalui jalan haram sangat ditentang oleh agama Islam.
Beberapa di antaranya adalah riba, penipuan, pencurian, atau suap. Allah Maha Melihat semua bentuk usaha kita, dan Dia tidak akan menyia-nyiakan ikhtiar yang jujur dan halal.
Terkait dampak krisis ekonomi, lantas bagaimana sikap Muslim saat kehilangan pekerjaan? Ada beberapa hal yang setidaknya wajib kita tanam di dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
Pertama, kita wajib istiqomah pada sikap sabar dan tawakal. Kesabaran adalah kunci utama menghadapi cobaan, sebagaimana dalam dalil Al-Quran dari Surat Al-Baqarah Ayat 286 mengenai Allah SWT tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuannya.
Kedua, kita wajib berikhtiar yang halal. Meski kehilangan pekerjaan, jangan berhenti bergerak.
Sejumlah bentuk ikhtiar yang menuntun adanya keberkahan di antaranya, berjualan, berdagang online, atau membuka jasa sederhana.
Ketiga, kita tetap harus berpegang teguh betapa pentingnya husnudzan kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah sudah menyiapkan rezeki dari arah yang tak disangka.
Banyak orang justru menemukan jalan baru yang lebih baik setelah kehilangan pekerjaan lama.
Ketiga, kita harus menumbuhkan kepedulian sosial. Bagi yang masih diberi kelapangan rezeki, mari kita bantu saudara-saudara kita yang sedang kesulitan.
Beberapa amalan yang bermanfaat adalah zakat, infak, dan sedekah sebagaimana bentuk solidaritas sosial dalam Islam seperti diterangkan oleh salah satu hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika ingin mencontoh, coba kita melihat suri teladan sahabat Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang menyumbangkan seluruh hartanya di jalan Allah, bahkan ketika kondisi umat sedang genting.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Demikianlah sesi khutbah pertama pada kesempatan hari ini. Kondisi krisis ini adalah ujian kesabaran, kejujuran, dan tawakal kita.
Mari kita perbanyak doa, taubat, dan sedekah. Semoga Allah melapangkan rezeki, menjaga iman kita, dan mengganti setiap kehilangan dengan karunia yang lebih baik.