- iStockPhoto
Kok Tak Bisa Membaca Al-Quran saat Ibadah Haji 2025? Jangan Sepele, Ini Hukum dan Dampaknya dalam Agama Islam
tvOnenews.com - Setiap umat Muslim pastinya telah mengetahui ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilakukan jika mampu.
Kemampuan berangkat ibadah haji setidaknya baik secara finansial maupun fisik. Hal ini mengingat para calon jemaah seluruh dunia telah disibukkan akan berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji 2025.
Dalam momen keberangkatan ke Tanah Suci ini, sering kali jemaah haji lebih fokus mengutamakan apa yang dibutuhkan, misalnya mempersiapkan aspek logistik seperti tiket, akomodasi, dan kesehatan fisik.
Sementara aspek spiritual kurang mendapat perhatian lebih bagi para jemaah haji. Salah satu masalah penting namun sering kali disepelekan adalah kemampuan membaca Al-Quran.
- iStockPhoto
Padahal, kebutuhan membaca Al-Quran selama di Tanah Suci menjadi bagian dari rangkaian ibadah yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Terkait kasus seperti ini, maka muncul pertanyaan mengenai "bagaimana hukum melaksanakan ibadah haji sementara seorang jemaah tidak bisa membaca Al-Quran?".
Oleh karena itu, tvOnenews.com akan membagikan sedikit ulasan terkait hukum tidak bisa membaca Al-Quran saat ibadah haji 2025 diambil dari berbagai referensi terpercaya.
Hukum Tidak Bisa Membaca Al-Quran bagi Muslim
Merujuk dari kitab Al-Majmu' bagian Jilid 1 karya Imam Nawawi, Islam menempatkan Al-Quran sebagai pedoman utama hidup.
Kebutuhan membaca dan memahami Al-Quran adalah kewajiban personal (fardhu ‘ain) bagi setiap Muslim, sebagaimana telah diperingatkan dalam dalil Al-Quran dari Surat Al-Muzzammil Ayat 20, Allah SWT berfirman:
"Oleh karena itu, bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran." (QS. Al-Muzzammil, 73:20).
Tak sekadar dalam dalil Al-Quran, salah satu hadis riwayat dari Imam Bukhari menunjukkan redaksi betapa pentingnya memahami Al-Quran, Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
Jika seseorang sama sekali tidak bisa membaca Al-Quran karena belum belajar atau sengaja menunda-nunda, maka ia berada dalam kelalaian.
Ulama sepakat bahwa meninggalkan belajar membaca Al-Quran secara sengaja adalah dosa, karena itu termasuk bagian dari mencari ilmu yang wajib.
Namun, jika seseorang baru memeluk Islam atau mengalami keterbatasan yang sulit diatasi, maka ia mendapat keringanan selama tetap berusaha.
Apakah Haji Tetap Sah kalau Tidak Bisa Membaca Al-Quran?
Merujuk dari karya Fiqh al-Islami wa Adillatuhu oleh Syaikh Wahbah az-Zuhaili, dalam hukum fiqih, sah atau tidaknya haji tidak tergantung pada kemampuan membaca Al-Quran, melainkan terpenuhinya rukun dan syarat haji.
Setidaknya beberapa rukun dan syarat ibadah haji yang paling sakral menjadi kebutuhan yang harus dijalani umat Muslim, di antaranya niat, wukuf di Arafah, thawaf, sa’i, dan sebagainya.
Meski demikian, membaca Al-Quran di Tanah Suci sangat dianjurkan sebagai bentuk dzikir dan pendekatan diri kepada Allah.
Oleh karena itu, ketidakmampuan membaca Al-Quran tidak membatalkan haji, tapi bisa mengurangi kualitas dan kekhusyukan ibadah.
Dampak Negatif Tidak Bisa Membaca Al-Quran saat Ibadah Haji
Dilansir dari kitab Lata'if al-Ma'arif karya Imam Ibnu Rajah al-Hanbali, beberapa dampak yang bisa dirasakan jika tidak bisa membaca Al-Quran saat haji sebagai berikut:
1. Kehilangan momentum ruhaniyah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan tilawah di tempat-tempat mustajab.
2. Kesulitan mengikuti kegiatan ibadah, seperti tadarus bersama atau membaca doa-doa dari Al-Quran saat berada di Masjidil Haram atau Nabawi.
3. Penyesalan spiritual karena tidak bisa mengisi waktu-waktu berharga dengan amalan yang utama.
Langkah Terbaik Lakukan Pembekalan Menjelang Haji
Bagi calon jemaah yang belum bisa membaca Al-Quran, masih ada waktu untuk memperbaikinya dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Belajar secara bertahap, bisa dengan guru privat, kelas online, atau metode iqra bagi pemula.
2. Fokus menghafal dan memahami surat-surat pendek serta doa-doa dalam Al-Quran yang sering dibaca saat haji.
3. Jangan merasa malu atau putus asa.
Sebagaimana dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW juga bersabda:
"Orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan sulit baginya, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim).
(hap)