- Kolase ANTARA & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya Ikut Soroti Usulan Kontroversi Dedi Mulyadi soal Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, Singgung Peran Pemimpin
Jakarta, tvOnenews.com - Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan syarat penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat bagi suami harus vasektomi menuai kontroversi.
Dedi Mulyadi menginginkan vasektomi sebagai pendukung para suami untuk mengikusi program KB apabila ingin menerima manfaat bansos di Jawa Barat.
Melansir dari Mayo Clinic, vasektomi merupakan bagian prosedur kontrasepsi di mana Pria harus melakukan pencegahan reproduksi sperma akan menghubungkan testis ke uretra saat ejakulasi.
Pengasuh LPD Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyoroti kebijakan kontroversial Dedi Mulyadi yang mengharuskan vasektomi untuk para pria penerima bansos di Jawa Barat.
Dalam suatu ceramah, Buya Yahya mendapat pertanyaan secara mengejutkan dari jemaahnya. Kebetulan menerangkan kebijakan vasektomi yang dinilai sangat rancu.
"Pertama, ada rambu-rambu untuk semuanya jika Anda jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang baik. Kalau jadi rakyat, rakyat yang baik. Itu kan kaidahnya," ujar Buya Yahya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Buya Yahya, Minggu (4/5/2025).
Buya Yahya Bicara Peran Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat
- Antara
Sebagai pendakwah karismatik, Buya Yahya menjelaskan peran pemimpin tidak hanya sekadar memberikan perintah, tetapi juga harus bisa menciptakan perubahan yang baik.
"Tentunya buat perubahan bersama-sama dengan melibatkan semua orang yang ada bersamanya atau di tempatnya untuk membuat perubahan," katanya.
Buya Yahya juga mengimbau agar tidak saling menyalahkan dan menyudutkan satu pihak. Menurutnya, hal tersebut akan menciptakan sikap saling menyalahkan.
"Kalau ada kekurangannya, tentu kita membuat koreksi dan membenahi dengan cara yang baik juga, kalau hidupnya begini kan enak," sarannya.
"Kadang-kadang kesombongan kita sebagai seorang pemimpin diingatkan oleh rakyat untuk kebaikan tidak mau, atau rakyat penginnya pemimpin malaikat enggak punya kesalahan. Ya enggak ketemu permasalahan itu," sambungnya.
Buya Yahya menyarankan agar seluruh pihak, baik dari pemimpin hingga masyarakat harus tolong-menolong demi menciptakan kebaikan agar kehidupan tidak selalu terjerat dalam kebencian.
Buya Yahya memahami kebijakan Dedi Mulyadi memiliki tujuan mulia, misalnya vasektomi mengontrol kelahiran bagi keluarga prasejahtera dan distribusi bantuan pemerintah agar lebih adil ke depannya.