news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Winger keturunan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen.
Sumber :
  • Instagram/@0ratmangoen

Perjalanan Spiritual Ragnar Oratmangoen, Jadi Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Mualaf hingga Junjung Tinggi Kemanusiaan

Ragnar Oratmangoen, pemain diaspora Timnas Indonesia yang sesumbar berbagi kisah spiritual menjadi mualaf dan penganut agama Islam menjaga nilai kemanusiaan.
Sabtu, 3 Mei 2025 - 03:23 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ragnar Oratmangoen merupakan salah satu pemain diaspora Timnas Indonesia yang senang berbagi kisah perjalanan spiritual menjadi seorang mualaf.

Kisah perjalanan mualaf Ragnar Oratmangoen menjadikan winger Timnas Indonesia itu mempunyai jiwa kemanusiaan yang begitu tinggi sebagai Muslim taat kepada agama Islam.

Ragnar Oratmangoen membagikan kisah spiritualnya memutuskan mualaf semasa baru membela Timnas Indonesia.

Pada 2024 lalu, Ragnar Oratmangoen menjalani debutnya membela Timnas Indonesia sebagai tim kebanggaan negara leluhur anggota keluarganya berdarah keturunan dari Maluku.

Ragnar Oratmangoen mempunyai catatan terbaik ketika debut memperkuat Timnas Indonesia yang berkontribusi penuh mencetak gol saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Penyerang keturunan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen
Sumber :
  • AFC

 

Di era pelatih Shin Tae-yong, Ragnar Oratmangoen bahkan menjadi winger pilihan terbaik pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terkini, Ragnar Oratmangoen juga masih mendapat kepercayaan penuh dari pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan jajaran yang menggantikan peran Shin Tae-yong.

Tak hanya itu, kepiawaian terbaik Ragnar Oratmangoen tidak hanya di Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi andalan di klub FCV Dender yang berlaga di Liga Belgia.

Di balik kesuksesan menjadi pemain sepak bola profesional, hal ini tidak lepas dari kisah perjalanan spiritual Ragnar Oratmangoen.

Kisah Mualaf Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen

Ragnar Oratmangoen
Sumber :
  • YouTube

 

Dalam suatu kesempatan di Jakarta Pusat pada 2024, Ragnar Oratmangoen menjelaskan kalau dirinya bukan berasal dari keluarga yang menyentuh agama Islam.

Ragnar kecil menjadi penganut agama Kristen, sebagaimana mengikuti kepercayaan keluarga besarnya menjadi umat Kristiani.

Seiring berjalannya waktu, Ragnar Oratmangoen mulai mengenali agama Islam semasa mengikuti kegiatan pelatihan di salah satu akademi sepak bola saat menginjak usia 14 tahun.

Di dalam akademi sepak bola tersebut, Ragnar remaja akhirnya memiliki seorang teman dan hidup di tengah lingkungan menganut agama Islam.

Pada momen inilah, Ragnar remaja dan sahabatnya sering melakukan pertukaran pikiran, terkhusus dalam pembahasan tentang keyakinan agama Kristen dan Islam.

Wak Haji Ragnar Oratmangoen sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, ia juga memberikan pertanyaan tersirat untuk mengetahui agama Islam.

Sahabatnya bisa memberikan jawaban yang logis dan terukur kalau agama Islam memberikan kenyamanan dan kedamaian hati yang bertugas menyembah kepada Allah SWT.

Mulai dari momen inilah, Ragnar Oratmangoen bahkan sering mendapat ajakan dari temannya pergi ke masjid untuk menemani ibadah, meski hanya sebatas di pelataran masjid.

Titik hidayah menjemput agama Islam mulai mendekati Ragnar Oratmangoen. Penyerang FCV Dender itu semakin intens bertukar pikiran soal keyakinan hingga resmi bersyahadat pada usia 15 tahun.

"Teman saya sering mengajak ke masjid. Mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Itu menyentuh saya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi Muslim," kata Ragnar Oratmangoen dikutip tvOnenews.com, Sabtu (3/5/2025).

Ragnar Oratmangoen Bandingkan Kondisi Islam di Eropa dan Indonesia

Ragnar Oratmangoen sangat bersyukur pihak keluarga mempersilakan dirinya memeluk agama Islam. Sebab, hal ini tak lepas dari kultur di Belanda yang menjaga privasi soal kepercayaan agama.

Wak Haji mengaku dalam menjalankan kebutuhan spiritual di Eropa sangat sulit. Sebaliknya, ia sangat terkesima dengan Indonesia yang sangat melekat dengan kultur agama Islam.

Kultur Islam yang sulit lepas dari masyarakat Indonesia menjadikan salah satu penyebab utama Ragnar Oratmangoen mantap memilih sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dan bisa membela Timnas Indonesia.

"Buat saya hal ini sangat penting, karena Islam merupakan bagian terbesar dalam hidup saya. Itu juga yang membuat saya sudah merasa menjadi bagian dari Indonesia dan masyarakatnya," ngaku Ragnar dikutip dari Kita Garuda.

"Saya sudah mengetahui seperti apa kehidupan orang-orang yang beragama Islam. Hal ini berbeda dengan di Belanda, jadi saya bahagia bisa menjadi bagian dari salah satu negara Muslim terbesar," lanjut dia menegaskan.

Bahagia Penuhi Ibadah Berkat Nuansa Islam di Indonesia

Ragnar Oratmangoen juga tidak bisa berkata-kata lagi di setiap momen, ia selalu mendengar lantunan indah muadzin menggetarkan adzan di Jakarta dan seluruh wilayah Indonesia.

"Saya pertama kali mendengarnya (adzan) saat di tempat latihan. Saya mendengar adzan saat latihan dan menurut saya itu indah sekali. Saya senang bisa mendengar adzan dan merasakan suasana ini," ucapnya.

Ragnar bahkan sangat mudah menjalankan ibadah puasa dan shalat sebagaimana kewajiban utamanya menjadi Muslim yang taat.

Tak hanya itu, Ragnar Oratmangoen mendapat kesempatan ibadah umrah bersama belasan pemain lokal Timnas Indonesia sebelum menghadapi Arab Saudi pada laga perdana putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Manfaatkan Momen Idul Fitri Tunjukkan Kemanusiaan untuk Anak-anak Palestina

Sebagai orang Islam, Ragnar Oratmangoen mempunyai kewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan membantu anak-anak di Palestina di tengah genosida Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Ragnar memberikan bantuan kemanusiaan dengan berkolaborasi bersama organisasi nirlaba Al Akhirah pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Al Akhirah sering menjadi perantara dan melakukan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada Palestina dan Uganda. Hal ini memicu Ragnar memberikan kebahagiaan untuk anak-anak di Palestina pada hari kedua Lebaran 2025.

"Kolaborasi dengan Ragnar Oratmangoen. Kami berhasil menyelenggarakan hari istimewa untuk anak-anak di Gaza, meski mereka dalam situasi sulit di hari kedua Idul Fitri kali ini," tulis pernyataan Al Akhirah sambil menautkan Instagram @0ratmangoen.

Bantuan kemanusiaan tersebut meliputi acara istimewa dengan menghibur lewat penampilan seperti badut, permen, hadiah, hingga pasokan minuman yang sangat dibutuhkan anak-anak di Palestina terdampak kekejaman Israel.

"Terima kasih kepada saudara kami tercinta, Ragnar Oratmangoen atas kontribusi dan dukungannya. Berharap dapat kembali berkolaborasi di masa mendatang," tukas Al Akhirah dalam pernyataan tertulisnya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral