- iStockPhoto
Habib Novel Alaydrus Ungkap Rahasia Dzikir Hasbunallah wa Ni'mal Wakil sebagai Kunci Terkabulnya Hajat
فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْۤءٌۙ وَّاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ
Baca: Fanqalabū bi ni‘matim minallāhi wa faḍlil lam yamsashum sū'(un), wattaba‘ū riḍwānallāh(i), wallahu żū faḍlin ‘aẓīm(in).
Artinya: Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) ridha Allah. Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Ali Imran: 174)
Setelah membaca surat penutup itu, ulangi langi membaca Bismillah, Alhamdulillah dan Shalawat.
“Setelah Bismillah, Alhamdulillah dan Shalawat panjatkan doa yang sesuai dengan hajat,” saran Habib Novel.
Berapa kali amalan ini dilakukan?
Habib Novel menyarankan untuk melakukan amalan ini setiap hari dengan minimal rutin selama 1 minggu.
“Kalau punya hajat besar jalankan tiap hari minimal 1 minggu. Misal awali malam jumat akhiri malam jumat,” pesan Habib Novel.
Hal ini karena jika mintanya banyak maka harus benar-benar memintanya kepada Allah SWT, Sang Pemilik dunia.
“Mintanya beneran dan kalau sudah seperti itu jangan tanya kapan kabulnya. Pasti kabul. Yakin,” tegas Habib Novel.
Niat Shalat Hajat
اُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal-hajati rak‘ataini lillahi ta‘ala.
Artinya: "Saya berniat shalat hajat sunnah karena Allah Ta'ala."
Dalil Shalat Hajat
Hajat merujuk pada kebutuhan, keinginan, atau harapan seseorang yang ingin dipenuhi, biasanya berupa sesuatu yang bersifat duniawi (seperti rezeki, pekerjaan, kesembuhan) maupun ukhrawi (seperti keberkahan, pengampunan, atau hidayah).
Berikut dalil tentang hajat yang tercantum dalam hadis.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang memiliki hajat kepada Allah atau kepada salah seorang manusia, maka berwudhulah dengan baik, lalu shalatlah dua rakaat, kemudian hendaklah ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoalah..." (HR. Tirmidzi)