- MCH 2024
Ini Bahaya Mengikuti Haji Ilegal, Tolong Jangan Pernah Sembrono apalagi Nekat ke Tanah Suci!
2. Ketidaknyamanan dan Ketidakpastian
Jemaah haji ilegal tidak mendapatkan fasilitas resmi seperti tenda di Arafah dan Mina, transportasi antar maktab, serta layanan kesehatan.
Banyak dari mereka terpaksa tidur di trotoar, berdesak-desakan di jalan, dan rentan terhadap dehidrasi atau penyakit.
Menurut laporan Haji Media Center Haji (MCH) Kemenag, banyak kasus jamaah ilegal yang jatuh sakit karena tidak adanya fasilitas medis yang memadai.
3. Mengganggu Kekhusyukan Ibadah
Alih-alih fokus pada rukun dan wajib haji, jamaah ilegal lebih sering disibukkan dengan rasa takut tertangkap aparat.
Akibatnya, banyak jemaah yang tidak dapat melaksanakan wukuf di Arafah atau mabit di Muzdalifah dengan sempurna.
Peringatan haji ilegal bisa membuat ibadah tidak khusyuk, sebagaimana dalam Islam menerangkan terkait hal ini dari salah satu hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Ambillah dariku tata cara berhaji kalian" (HR. Muslim).
4. Membahayakan Jiwa
Tanpa pengelolaan yang baik, jamaah ilegal berisiko besar mengalami kecelakaan, kepadatan ekstrem, atau tidak mendapatkan bantuan medis saat diperlukan. Dalam tragedi Mina 2015, banyak korban adalah jamaah tanpa izin resmi.
Mengapa Kita Harus Menempuh Jalur Resmi?
Berangkat haji melalui jalur resmi tidak hanya menjamin keamanan dan kenyamanan, tapi juga mendukung kekhusyukan dalam beribadah.
Kemenag RI mengingatkan bahwa, seluruh fasilitas resmi yang disiapkan bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan jemaah, serta memastikan pelaksanaan manasik sesuai syariat.
Maka dari itu, kesabaran dalam menunggu giliran haji adalah bagian dari ujian keimanan yang akan berbuah pahala besar.
Alih-alih tergoda jalan pintas, lebih baik kita bersabar, berikhtiar, dan berdoa agar Allah memberikan kemudahan berangkat haji melalui jalur yang sah dan diberkahi.
Sebagaimana dalam dalil Al-Quran dari Surat Al-Baqarah Ayat 153, Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153).
(hap)