- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Ahli Ibadah yang Bangkrut Saat di Akhirat, UAH Ingatkan Bahaya Lahan Baru Dosa Lisan
Ustaz Adi Hidayat lalu mengingatkan bahwa di dunia ini tidak ada yang bebas dari celaan, maka siapapun jangan pernah berharap untuk tidak dihina manusia.
"Ternyata tidak ada yang bebas dari celaan, Alah dicela, Rasul dicela, nabi dicela, Tabiin dicela,Ulama dicela," kata UAH.
Maka sangat mungkin jika seorang manusia biasa dicela oleh manusia lainnya.
"Anda Tuhan bukan, malaikat bukan, Rasul bukan, nabi bukan, sahabat bukan, tabiin bukan, ulama juga belum dan Anda tak ingin dicela, kata Imam Syafii anda siapa?" lanjut UAH.
Ustaz Adi Hidayat lalu memberikan pesan menyejukkan perihal celaan yang didapat, jika dilihat dari ilmu fiqih.
"Kalau anda orang baik anda pasti dicela oleh orang yang tidak baik," jelasnya.
"Kalau Anda orang tidak baik, maka anda dicela oleh orang yang baik," lanjutnya.
Maka jelas UAH, dalam fiqih akhlak bab tasawuf kalau Anda dicela oleh orang yang tidak baik sebetulnya bukan celaan.
"Namun sebenarnya pengukuhan di lisan anda (manusia) oleh Allah bahwa anda telah menjadi orang baik," jelas UAH.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan, bahwa nilai ibadah seorang Muslim tak hanya ditentukan oleh gerakan fisik dan jumlah rakaat, tapi juga akhlak dan pengendalian diri, termasuk dalam menjaga lisan.
Dunia Digital: Lahan Baru Dosa Lisan
Saat ini dimana dunia digital semakin berkembang, fenomena cyber bullying, hate speech, dan komentar negatif di media sosial kini dianggap biasa oleh banyak orang.
Maka dari itu di dunia serba digital ini, sangat mungkin badah yang terlihat hebat di mata manusia bisa jadi tak ada nilainya di sisi Allah, jika kita gagal menjaga lisan dan tulisan.
Tips Menjaga Pahala Agar Tak Ter-transfer
Ada beberapa langkah penting agar pahala kita tak "auto ditransfer" ke orang lain, berikut diantaranya:
Jaga lisan dan tulisan, hindari komentar yang menyakitkan atau merendahkan.
Beristighfar setiap kali merasa telah menyakiti orang lain, baik sengaja atau tidak.
Bertaubat dan minta maaf kepada orang yang telah dizalimi, jika memungkinkan.
Perbanyak amal rahasia seperti sedekah diam-diam, dzikir, atau membantu orang tanpa pamrih.
Latih diri untuk husnudzon (berprasangka baik), daripada mencela atau menghakimi.
Itulah bahaya dari mencela, pahala yang didapat dengan ibadah ludes seketika hanya dengan satu kata atau kalimat.