- Istockphoto
Benarkah Kalau Kejatuhan Cicak akan Mendapatkan Sial? Ternyata Kata Buya Yahya dalam Islam Pertanda…
tvOnenews.com - Orang Indonesia kerap mengaitkan sesuatu yang tidak diinginkan dengan mitos, seperti saat kejatuhan cicak yang diyakini sebagai tanda-tanda mendapatkan sial.
Cicak, hewan kecil ini kerap dianggap sebagai sumber masalah dari kesialan yang dialami seseorang. Padahal cicak juga merupakan makhluk ciptaan Allah SWT.
Bila ada seseorang kejatuhan cicak, bagaimana pandangan dari agama Islam tentang fenomena ini?
Apakah akan mendapat kesialan atau musibah?
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Kejatuhan Cicak Pertanda Sial
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Buya Yahya, musibah yang dialami manusia merupakan salah satu dari rahasia yang sudah Allah tentukan.
Sehingga manusia tak dapat menghindari musibah apabila sudah menjadi kehendak Allah, maka akan tetap terjadi.
Sebuah kepercayaan di masyarakat bila tanpa sengaja kejatuhan cicak, maka akan mendapat sial atau musibah.
Apakah dalam Islam memang ada tanda-tanda mendapat sial atau musibah?
Dengan tegas Buya Yahya menjawab persoalan mitos kejatuhan cicak yang sering dikaitkan dengan pertanda musibah akan datang.
"Yang musibah tuh kejatuhan kelapa, kejatuhan besi," tegas Buya Yahya.
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Menurutnya, umat muslim tidak pantas untuk meyakini mitos-mitos seperti itu.
"Jangan punya keyakinan-keyakinan yang aneh-aneh," ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube miliknya.
"Ya memang jatuh ke kepala wong cicaknya di atas kepala anda kok, biasa saja lah," sambungnya.
Buya Yahya menganjurkan untuk menyikapi kejatuhan cicak sebagai sesuatu yang biasa saja, bukan menjadikan sebagai prasangka buruk akan terjadi musibah.
"Memang ada sebagian orang yang prasangka buruk," kata Buya Yahya.
"Sudahlah, maksud kami jangan punya keyakinan yang aneh-aneh, enggak ada keyakinan yang seperti itu," terusnya.
Buya Yahya mengingatkan bahwa Rasulullah SAW melarang prasangka-prasangka buruk, dan mendorong untuk memperbanyak prasangka baik atas segala sesuatu.
"Bahkan kejatuhan kadal yang lebih besar pun tetap husnudzon, biasa saja," pesan Buya Yahya.