- Antara
Rasakan Duka Mendalam, Menag Sampaikan Harapan saat Kenang Paus Fransiskus di Katedral Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam acara penghormatan untuk mendiang Paus Fransiskus, Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar menyampaikan pesan dengan penuh haru.
Dalam suasana yang emosional, Nasaruddin Umar menyatakan duka yang mendalam sekaligus mengajak kepada seluruh umat beragama untuk terus meneladani pesan-pesan kebaikan dari Paus Fransiskus.
"Saya tidak tahu, saya kok seperti sangat emosional ya karena melihat wajah Pope. Kami sangat terharu ya," ungkap Nasaruddin Umar di Gereja Katedral Jakarta, pada Kamis (24/4/2025).
Dirinya mengenang pertemuan hangat mereka saat Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Saat itu, Menag dengan Paus Fransiskus menghasilkan Deklarasi Istiqlal yang berisi tentang persaudaraan manusia yang menjadi atensi dunia internasional.
- Humas Kemenag
Terdapat dua pesan penting dari Paus yang sangat relevan bagi dunia saat ini. Pertama, pentingnya mengedepankan dialog perdamaian dan menolak kekerasan.
"Karena kekerasan takkan pernah menyelesaikan permasalahan secara konstruktif," ujar Menag.
Kedua, perlunya menyadarkan umat beragama untuk bersahabat dengan alam dan menjaga lingkungan hidup.
"Jangan sampai kita mempercepat proses dunia ini menuju kiamat karena merusak alam," kata Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Nasaruddin juga menceritakan momen pribadi bersama Paus yang begitu membekas. "Ketika saya berjabat tangan, beliau menggenggam erat dan tidak mau melepaskan. Saat saya mencium kepalanya dua kali, beliau mencium tangan saya berkali-kali," kenangnya.
Dirinya juga menceritakan kisah haru saat menerima undangan dari Vatikan untuk menghadiri konferensi.
Namun, baru tiga setengah jam usai menerima undangan itu, ia mendengar kabar wafatnya Sri Paus.
"Saya langsung tersentak," ujarnya.
Mengakhiri pesannya, Menteri Agama mengajak semua pihak untuk terus meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan Paus Fransiskus.
"Orang bijak tidak pernah wafat, melainkan semakin hidup seperti lilin yang menyala di dalam kalbu dan pikiran kita. Mari kita menjadi manusia sejati," pungkasnya. (ant/kmr)