- Freepik
Doa Suami untuk Istri Hamil, dari Tulisan Arab, Latin, dan Artinya agar Dimudahkan Segala Urusan
tvOnenews.com - Dalam perjalanan kehamilan, dukungan suami bukan hanya soal memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menyertai dengan doa dan perhatian spiritual kepada istri yang tengah hamil.
Sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawab, suami dianjurkan untuk selalu memanjatkan doa, agar kehamilan istri diberi kelancaran dan keselamatan oleh Allah SWT.
Hal ini sejalan dengan anjuran Islam untuk senantiasa berdoa dalam setiap kondisi, sebagaimana yang termaktub melalui dalil Al-Quran dari redaksi Surat Al-Baqarah Ayat 186, Allah SWT berfirman:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah, 2:186).
- iStockPhoto
Pentingnya Doa Suami untuk Istri yang sedang Hamil
Kehamilan adalah salah satu fase penuh ujian dan kebahagiaan. Dalam Islam, anak adalah amanah dan karunia Allah, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Asy-Syura Ayat 49-50, Allah SWT berfirman:
لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ ۙ, اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًا ۚوَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًا ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ
Artinya: "Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan (keturunan) laki-laki dan perempuan, serta menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Asy-Syura: 49–50).
Oleh karena itu, suami perlu berperan aktif dengan berdoa untuk keselamatan istri dan janin.
Doa tidak hanya mempererat hubungan spiritual suami-istri, tetapi juga menjadi sumber ketenangan, menguatkan iman, dan menanamkan sikap tawakal dalam menghadapi setiap tahap kehamilan.
Bacaan Doa Suami untuk Istri Hamil
Dikutip dari Quran NU Online, berikut amalan doa bagi suami untuk istri yang tengah hamil agar proses mengandung dan persalinan lancar sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَادَامَ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَآءً لَايُغَادِرُ سَقَمًا. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ. اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَقْتَ وِلَادَتِهَا سَهْلًا وَتَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا. اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan Latin: Allahumma-hfadh waladi ma dama fi bathni zaujatî wa-syfihi antasy-syafi la syifa’an illa syifauka syifa’an la yughadiru saqaman. Allahumma shawwirhu fi bathni zaujatî shuratan hasanatan wa tsabbit qalbahu îmanan bika wa bi rasulika. Allahumma akhrijhu mim bathni zaujati waqta wiladatiha sahlan wa tasliman. Allahumma ij‘alhu shahihan kamilan wa ‘aqilan hadziqan ‘aliman ‘amilan. Allahumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqahu wa afshah lisanahu wa ahsin shautahu li qira-atil haditsi wal qur’anil ‘adhim bi barakati Muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
Artinya: "Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan. Tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tak terganggu penyakit. Ya Allah, bentuk ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan pada Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkan dia dari perut istriku pada saat kelahirannya secara mudah dan selamat. Ya Allah, jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, berilmu, dan beramal. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh keberadaan."
Doa saat Proses Persalinan Bayi
Sebagai seorang suami, Anda bisa membaca Surat Al-Baqarah Ayat 255 atau Ayat Kursi agar persalinan dilancarkan sampai bayi lahir ke dunia, begini redaksinya:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Bacaan Latin: Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta'khudzuhû sinatuw wa la na'um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ardl, man dzalladzi yasyfa‘u ‘indahu illa bi'idznih, ya‘lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhithuna bisyai'im min ‘ilmihi illa bima sya', wasi‘a kursiyyuhus-samawati wal-ardl, wa la ya'uduhu hifdhuhuma, wa huwal-‘aliyyul-‘adhim.
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar." (QS al-Baqarah: 255)
Waktu Terbaik Membaca Doa
Doa sebaiknya dibaca setelah shalat Fardhu, terutama setelah shalat Subuh dan Maghrib yang penuh keberkahan.
Selain itu, suami bisa membacanya saat mengusap perut istri dengan penuh kelembutan dan kasih.
Momen lain yang sangat dianjurkan adalah sepertiga malam terakhir, waktu mustajab untuk berdoa. Artinya, suami mendapat tuntutan agar selalu mengisi shalat Tahajud dan mengisi amalan doa di pertengahan malam.
(hap)