news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Kekerasan Anak.
Sumber :
  • Istimewa

Astagfirullah! Muncul Kasus Prostitusi Online Adegan Ranjang Anak di Bawah Umur, Dr Aisah Dahlan Ingatkan Pentingnya Orang Tua Jaga Komunikasi dan Hubungan dengan Buah Hatinya

Publik dikejutkan dengan kasus prostitusi online yang dimana anak di bawah umur melakukan adegan ranjang. Dr Aisah Dahlan mengingatkan pentingnya komunikasi serta kedekatan anak dan orang tua.
Kamis, 17 April 2025 - 17:37 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Publik dikejutkan dengan kabar adanya kasus prostitusi online di media sosial yang menampilkan adegan ranjang anak di bawah umur.

Komplotan tersebut berhasil dibongkar oleh Direktorat Reserse Siber Polda Sumut pada Senin (14/4/2025) malam lalu, di kost elit, Kecamatan Percut sei tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Para pemeran video syur itu diupah Rp700 ribu dalam satu kali pertunjukkan. Kasus ini terungkap ketika tim petugas patroli siber menemukan adanya akun aplikasi TikTok @presidenmangkok, selaku host siaran langsung untuk menayangkan konten seksual berhubungan badan secara cepat.

Modus operandinya pun beragam, di mana host memberi id akun sebuah aplikasi Tevi selain TikTok untuk dapat menyaksikan siaran langsung tersebut tanpa berbayar.

"Kami menggerebek salah satu kost VIP di Kecamatan Percut Sei Tuan, yang dijadikan lokasi tindak pidana pornografi melalui aplikasi media sosial secara online dan disiarkan live," jelas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan di Mapolda Sumut, Kamis (17/4/2025).

Dari lokasi, petugas mendapati empat orang anak di bawah umur usai melakukan siaran langsung.

Sementara "germo" atau mucikari para pemeran video tersebut juga turut digelandang ke Mapolda Sumut.

Kasubdit II Ditresiber Polda Sumut, Kompol Anggi Siahaan menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, para pelaku diketahui melakukan siaran langsung konten pornografi dengan imbalan sebesar Rp700 ribu per sesi.

"Aksi ini telah Berlangsung sejak Januari 2025 dalam 4 bulan tidak diketahui penghasilan secara signifikan, namun untuk sekali tampil dibayar Rp700 ribu," tambah Kompol Anggi Siahaan.

Selain itu, petugas juga menemukan barang bukti berupa akun e-wallet Dana yang diduga digunakan untuk transaksi pembayaran, bundel hasil tangkapan layar percakapan antara pelaku dan penonton, serta sebuah kaos oblong hitam yang digunakan saat siaran langsung berlangsung. 

Sebanyak 4 pelaku yang berhasil diamankan adalah RA (25), yang merupakan pemilik akun prostitusi online tersebut dan otak utama di balik siaran langsung pornografi. Selain itu, turut diamankan seorang anak di bawah umur yang belum disebutkan identitasnya.

Sementara itu, YW alias Ketua Mangkok (35), pemilik akun TikTok @presidenmangkok yang berperan sebagai host promosi, saat ini masih buron oleh pihak kepolisian.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti penting, di antaranya 5 unit ponsel yang digunakan untuk siaran dan promosi, satu buah tripod, seprai dan bantal berwarna hijau yang diduga digunakan sebagai latar belakang siaran, serta berbagai akun media sosial yang digunakan untuk menyebarluaskan konten pornografi.

Hal ini tentu membuat prihatin banyak pihak. Bagaimana mungkin seorang dewasa yang harusnya melindungi anak-anak ini malah melakukan eksploitasi. 

Lalu mengapa anak-anak di bawah umur tersebut mau memerankan adengan ranjang dengan upah Rp700 ribu? 

Dr. Aisah Dahlan mengingatkan, ketika memasukkan anak ke sekolah yang mendorong ke pembelajaran agama dengan berbagai pendekatan. 

Selain itu juga penting juga memperhatikan fitrah gender, bakat, dan watak alami anak. Sebab hal itulah yang dapat mendukung pertumbuhan spiritual dan kecerdasan mereka.

Dengan begitu meski tak ada ayah ibunya anak selalu ingat bahwa ada Allah SWT bersamanya.

"Di mana-mana walaupun tidak ada ibunya, tidak ada ayahnya, dia tahu ada Allah SWT. Di situ tujuannya agar anak berihsan," jelas Aisyah Dahlan, dikutip tvOnenews dari video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

dr. Aisah memahami bahwa saat ini di luar rumah banyak tantangan dan gangguan yang bisa dihadapi anak-anak. 

Maka dari itulah orang tua perlu mengenali potensi risiko tersebut agar dapat melakukan intervensi atau mencari bantuan jika diperlukan.

Selain itu, Aisah Dahlan mengingat bahwa dalam Islam orang tua diingatkan agar bisa bersikap lemah lembut. 

Hal ini tak lepas dalam firman Allah SWT, yang disampaikan lewat Surat Ali Imran ayat 159: 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran 159)

"Apa konsep dalam Islam untuk kalau mau ya mengarahkan anak-anak dan diskusi ini ada Surat Ali Imran ayat 159. Ini hati-hati sekali," jelas dr Aisah Dahlan. 

Lebih lanjut wanita yang juga dikenal sebagai Ahli Neuroparenting Skill ini juga mengungkapkan kalau sebagian kasus berat pada anak, karena efek sikap orang tua yang terlalu keras pada anak. 

Kasus itu pun tak main-main dan berbahaya seperti terjerat narkoba sampai masuk LGBT dan lain sebagainya.

"Hati-hati bisa narkoba lgbt dan penyimpangan lainnya karena anak-anak menjauh dari dari kita. Karena apa? Karena Allah sudah wanti-wanti dari jauh kita kalau kita terlalu keras, mereka akan jauh," ungkap Aisah Dahlan. 

"Dia nggak mau ngomong sama kita dia ngomongnya sama gadgetnya. Itu Mengapa, kita diminta sama Allah untuk meminta rahmat Allah SWT bersikap lemah lembut," tambahnya. 

Namun, bila anak memiliki sifat sulit diatur, kata dr Aisah Dahlan tetap berasaskan Al Qur'an. 

Mengingat beragama islam, dan jangan lupa ikhtiar dengan minta doa juga kepada Allah SWT, agar anak bisa didik dengan baik dan selalu memaafkan kesalahan anak.

Kemudian, komunikasikan dengan anak. Ajak bermusyawarah untuk membahas hal tertentu, seperti kasus di atas pemahaman soal zina dan lain sebagainya serta bahayanya seperti apa. 

"Tapi bu Aisyah dia itu saya tegur sekali dia jawab 10 kali dia lebih marah terus bagaimana?. Lagi-lagi di Alquran itu, sudah disebutkan maafkanlah mereka dan mohonkan ampun bagi mereka," pesan dr Aisah Dahlan. 

"Jadi orang tua itu perantara anak dengan Allah SWT untuk memohonkan doa memohonkan ampun. Setelah dimaafkan baru kemudian, bermusyawarahlah dengan mereka untuk beberapa urusan," tegasnya. 

Maka orang tua dimanapun berada haruslah berusaha lemah lembut kepada anak dan jangan sampai tidak bisa berkomunikasi dengan anaknya. 

"Jadi tuh di dalam Islam sudah diatur dalam Alquran. Kita yang beragama muslim sudah seharusnya berbasis Islam," ucap ahli parenting itu.

Waallahualam

(Asr/klw/put)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral