news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi meninggal dunia.
Sumber :
  • iStockPhoto

Teks Khutbah Jumat 11 April 2025: Pesan Kematian di Tengah Euforia Syawal

Pembahasan tentang pesan dari kematian di bulan Syawal menjadi bahan materi teks khutbah Jumat singkat menarik untuk pelaksanaan shalat Jumat, 11 April 2025.
Kamis, 10 April 2025 - 22:53 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pembahasan kematian di bulan Syawal sangat tepat menjadi materi dalam teks khutbah Jumat.

Dalam teks khutbah Jumat singkat ini, khatib memberikan pesan tersirat betapa pentingnya mengingat kematian di bulan Syawal.

Terlebih lagi, materi teks khutbah Jumat mengenai kematian di bulan Syawal menjadi sorotan publik saat ini, salah satunya mendengar kabar duka dari musisi legendaris, Titiek Puspa.

Titiek Puspa selaku ikon musisi legendaris di Indonesia dikabarkan telah meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025), sekitar pukul 16.30 WIB.

"Telah wafat sekitar pukul 16:30, Eyang Titiek Puspa di RS Medistra," ujar manajer Titiek Puspa, Mia.

Oleh karena itu, kematian menjadi pengingat bagi umat Muslim agar tidak pernah menyepelekan ajal agar tidak masuk golongan merugi.

tvOnenews.com akan memberikan bahan materi teks khutbah Jumat singkat untuk khatib bertajuk "Pesan Kematian di Tengah Euforia Syawal".

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Pesan Kematian di Tengah Euforia Syawal

Ilustrasi mendengar teks khutbah Jumat singkat
Sumber :
  • iStockPhoto

 

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

Kaum muslimin rahimahumullah

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kehidupan dan kematian sebagai ujian keimanan. Sholawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan dalam menjalani kehidupan dan bersiap menghadapi kematian.

Pada kesempatan khutbah Jumat ini, marilah kita merenung sejenak di tengah euforia dan kebahagiaan menyambut bulan Syawal setelah Ramadhan. Jangan sampai kita lalai akan hakikat kehidupan "bahwa setiap jiwa pasti akan kembali kepada Allah SWT".

Sidang Jumat yang dilimpahkan rezeki oleh Allah

Pertama-tama, khatib akan menerangkan seputar Syawal sebagai antara euforia dan kewaspadaannya.

Syawal seringkali identik dengan suka cita. Umat Islam berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi, menikmati hidangan khas Lebaran, dan berbagi kebahagiaan.

Namun, di balik suasana yang meriah, tidak sedikit pula di antara kita yang mendengar kabar duka seseorang meninggal dunia di bulan Syawal.

Ini menjadi isyarat bahwa ajal tidak mengenal waktu. Ia bisa datang setelah Ramadhan, bahkan di hari-hari kita sedang merayakan kemenangan.

Momentum Syawal seharusnya tidak hanya menjadi ajang perayaan, tapi juga refleksi, "apakah kita telah benar-benar meraih kemenangan rohani? Apakah kita siap menghadapi kematian setelah melewati bulan penuh ampunan?".

Jemaah sekalian, kita akan membahas kematian merupakan kepastian yang sering terlupakan. Dalam bagian redaksi Surat Ali Imran Ayat 185 menjadi rujukan dalil Al-Quran terkait ajal, Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ

Artinya: "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran, 3:185)

Tafsir dari potongan ayat 185 ini mengingatkan bahwa, kematian adalah takdir yang pasti. Tidak peduli usia, jabatan, atau kondisi kesehatan seseorang.

Di bulan Syawal ini, banyak dari saudara kita yang telah kembali ke hadirat-Nya, meninggalkan dunia yang fana ini.

Maka dari itu, bagi kita yang masih hidup, ini adalah waktu yang tepat untuk muhasabah dan mengevaluasi diri, apakah bekal untuk akhirat sudah cukup.

Seorang ulama berkata, "Barang siapa yang banyak mengingat mati, maka dia akan ringan dalam dunia dan gigih dalam akhirat."

Ma'asyiral muslimin rahimahumullah

Lantas, apa saja hikmah di balik kematian di bulan Syawal? 

Meninggal dunia setelah Ramadhan, apalagi di bulan Syawal, bukanlah akhir yang buruk, justru bisa menjadi pertanda husnul khatimah akhir kehidupan yang baik.

Seseorang yang wafat setelah menunaikan puasa Ramadhan, memperbanyak ibadah, dan menyambut Syawal dengan ketakwaan, sangat mungkin meninggal dalam keadaan diridhai Allah SWT.

Dalam sebuah hadis riwayat mengingatkan kalimat yang diucap sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang akhir kalimatnya adalah La ilaha illallah, maka dia akan masuk surga." (HR. Abu Dawud no. 3116).

Kita yang masih diberikan usia, jangan menunda amal shaleh. Marilah menjadikan kematian orang-orang terdekat sebagai pelajaran berharga untuk memperbaiki diri dan menata niat.

Hadirin yang dirahmati Allah

Demikianlah khatib menerangkan sedikit tentang kematian pada sesi khutbah pertama. Syawal bukan hanya saatnya memperindah pakaian dan rumah, tapi juga saatnya memperindah jiwa dan akhlak. 

Marilah melanjutkan semangat Ramadhan dengan menjaga shalat, membaca Al-Quran, dan memperbanyak sedekah. Ingatlah bahwa kematian bisa datang sewaktu-waktu. Mari kita siapkan bekal terbaik, yakni iman, amal shaleh, dan hati yang bersih.

Semoga Allah SWT memberikan kita semua husnul khatimah, dan menjadikan Syawal sebagai bulan penuh makna, bukan hanya perayaan.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (QS. Al-Hasyr: 18)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

(hap)

Sumber Referensi: Tafsir Ibn Katsir, kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam Nawawi, Quran Kementerian Agama RI, NU Online, dan sumber lainnya.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral