news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pendakwah mualaf, Dondy Tan.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Need A Talk

Awalnya Bukan Muslim Kini Selalu Debat dengan Tokoh Agama Lain sejak Mualaf, Dondy Tan Ungkap Alasannya Ternyata...

Dondy Tan kini menjalani sebagai pendakwah mualaf yang selalu membuat konten debat dengan non-Muslim dan tokoh agama lain. Ia akhirnya mengutarakan alasannya.
Selasa, 8 April 2025 - 13:34 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pendakwah mualaf ternama, Dondy Tan biasa disapa Koh Dondy mengutarakan alasan ia semenjak memeluk agama Islam, selalu membuat konten soal perdebatan tentang agama.

Jejak Dondy Tan selalu mengajak debat seputar pandangan Islam terhadap tokoh agama lain mencuri perhatian publik. Padahal sempat menganut Kristen Protestan sebelum mualaf dan menjadi Muslim.

Lantas, seperti apa alasan Dondy Tan memilih kisah perjalanan hidupnya untuk selalu berdebat tentang agama dikaitkan dengan pandangan Islam? Simak di bawah ini!

Dondy Tan soal Debat dengan Tokoh Agama

Dondy Tan Susanto seorang pendakwah mualaf
Sumber :
  • Instagram/@dondy.tan

 

Dalam suatu kesempatan, Dondy Tan belum lama ini berbincang bersama Atta Halilintar melalui acara podcast YouTube Need A Talk.

Pada awal dikusi tersebut, Atta Halilintar langsung bertanya dan merasa heran mengapa Dondy Tan selalu berdebat tentang agama, meskipun semua isinya masuk akal.

Menurut Dondy Tan, perdebatan tersebut tidak semata-mata hanya mempertahankan pendapatnya, tetapi juga harus memiliki pembekalan yang cukup matang.

"Kalau kita berani ngajak orang debat, modal utama kita kan pertama kali harus menguasai materinya. Kalau kita enggak memahami materi, mau mental kita sekuat apa jatuh-jatuhan nanti kita kayak kebingungan gitu," ungkap Dondy Tan dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Need A Talk, Selasa (8/4/2025).

Pria kelahiran Melbourne berdarah Tionghoa itu mengatakan, ia memang sering mengajak diskusi dan debat terhadap pemuka agama lain, baik dari pihak Kristen maupun pemeluk agama lainnya.

Tak hanya itu, Dondy sering membimbing orang non-Muslim mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi mualaf tidak sekadar mengajak, tetapi juga harus menguasai ajaran dari agama lain.

Ia kebetulan pernah memeluk agama Kristen Protestan. Ketika berdebat, ia sudah mengetahui seputar ajaran di dalam agama tersebut.

"Kalau enggak menguasai materi pasti susah, makanya saya sampai kumpul-kumpulin kitab-kitab mereka, kita pelajari sejarah mereka, kita pelajari kapan terbentuk dan sebagainya," jelasnya.

"Ketika kita punya bukti yang sudah dilihat dan dipegang begini, itu kan membuat kita tenang, karena apa? Kita tidak perlu emosi karena kita sudah punya buktinya, nanti mereka mau ngomong gimana kita tinggal tunjukkin," sambungnya.

Dondy juga kini mengemban amanah sebagai ketua litbang di sebuah yayasan pembina mualaf yang bertugas untuk berdebat dengan penganut agama lain.

Dondy mengaku ia ditugaskan minimal berdebat dengan tokoh agama lain setahun dua kali. Akan tetapi, ia lebih memilih secara langsung agar saling terbuka dan menghormati satu sama lain.

"Di dalam perdebatan seperti itu buat kita bukan mau cari musuh, kita sedang mau edukasi, buat yang nonton yang Muslim, kita harapkan iman akidah mereka tambah kuat," tuturnya.

"Tapi kalau buat yang belum Muslim, InsyaAllah kita doakan mereka jadi Muslim. Keinginan itu buat jadi bonus kita," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengutip dari tafsir Surat Al-Ankabut Ayat 46 mengenai perdebatan harus dilakukan dengan cara yang baik, terlebih lagi ketika berhadapan dengan pemuka agama.

"Nah, kita makanya debat tatap muka, kita sediain tempatnya, kamar, makan yang enak yang baik buat mereka, mereka datang tinggal debat sama kita ya sudah, itu kan baik," tegasnya.

Ia sangat menghindari perdebatan mengandung unsur penghinaan terhadap lawan, agama, maupun tuhan yang disembah oleh mereka.

"Justru lawan debat kita itu hanya untuk bertukar argumen, bukan untuk memaksakan atau mengintimidasi, apalagi memaksa orang masuk agama kita, enggak sama sekali dan enggak punya keinginan untuk memualafkan lawan," paparnya.

Pilihannya menuangkan pemikiran tentang ajaran agama Islam terhadap tokoh agama lain menjadikan Dondy Tan sebagai mualaf yang dianggap cerdas.

Hal ini tidak lepas dari kisah perjalanan mualaf Dondy Tan yang sempat menganut agama Kristen Protestan kini berpegang teguh pada kepercayaan agama Islam.

Kisah Mualaf Dondy Tan

Dondy Tan mantap menjadi mualaf pada 2014, ia memperoleh hidayah memeluk agama Islam membutuhkan waktu yang begitu panjang, karena harus melakukan riset terkait kebenaran selama tujuh tahun.

Persoalan spiritual hidupnya, Dondy Tan merasakan kitab suci dari agama yang dianut sebelumnya dianggap kurang logis.

Ia bahkan membandingkan kebenaran dari kitab terdahulu terhadap Al-Quran saat riset tentang Islam.

Seiring berjalannya waktu, ia menemukan jawaban setelah lama mengalami kerasahan hidupnya melalui hasil riset mempelajari Al-Quran selama tujuh tahun.

Seluruh ajaran yang tertuang di dalam Al-Quran, bagi Dondy Tan, tidak bertentangan terhadap sains dan ilmu pengetahuan, sehingga sebagai Kitab Suci dianggap paling logis.

Melalui podcast YouTube Cerita Untungs, Koh Dondy sebenarnya mengutarakan awal mula ia sebelum memeluk agama Islam, karena ibunya sudah menjadi seorang mualaf.

Ketertarikan mempelajari Islam semakin kuat setelah ibunya mualaf. Ia pun sampai menyimak video ceramah Ahmed Deedat seputar Bible.

Selama menonton video ceramah itu, Dondy juga menyiapkan Bible dan mencocokkan terkait isinya apakah persis seperti yang dikatakan Ahmed Deedat.

Namun begitu, Dondy berspekulasi seputar isi antara Bible dan Al-Quran dianggap memiliki persamaan, walaupun ada perbedaan seputar kepercayaan.

Seiring berjalannya waktu berjuang mendapat kebutuhan spiritual, Dondy Tan memeluk agama Islam pada 25 Juli 2014. Hal ini tidak lepas dari video ceramah Ahmed Deedat soal Al-Quran dan Bible.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral