news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Khalid Basalamah.
Sumber :
  • YouTube

Nyekar atau Ziarah Kubur Setelah Shalat Idulfitri Sesuai Sunnah? Ustaz Khalid Basalamah Bilang Sebenarnya…

Ziarah kubur setelah shalat Idul Fitri sudah jadi tradisi, tapi apakah sesuai sunnah? Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan hukum nyekar saat lebaran. Seperti apa?
Minggu, 30 Maret 2025 - 23:54 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Di Indonesia, ziarah kubur atau nyekar setelah shalat Idulfitri sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun.

Banyak masyarakat yang langsung menuju makam keluarga usai melaksanakan shalat Id untuk mendoakan arwah orang-orang tercinta yang telah meninggal dunia.

Pada hari raya, area pemakaman biasanya dipadati oleh para peziarah.

Mereka datang berbondong-bondong, membawa bunga, air, dan bahkan tahlilan bersama di kuburan keluarga.

Namun, muncul pertanyaan: Apakah ziarah kubur di hari raya Idulfitri sesuai dengan sunnah? Apakah ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW mengenai hal ini?

Ustaz Khalid Basalamah, seorang dai yang dikenal dengan kajian sunnahnya, menjelaskan bahwa ziarah kubur adalah bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW.

"Ziarah kubur adalah sunnah Nabi, itu dulu harus kita pahami," jelasnya dalam sebuah ceramah.

Artinya, siapa saja yang melakukannya akan mendapatkan pahala, selama dilakukan dengan adab dan doa yang sesuai dengan ajaran Islam.

Namun, Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan agar saat berziarah, tidak melakukan doa atau dzikir yang tidak sesuai sunnah.

"Kalau masalah membaca dzikir dan doa di kuburan, tergantung sesuai sunnah atau tidak," lanjutnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa meminta doa kepada orang yang telah meninggal adalah hal yang dilarang dalam Islam.

Menurutnya, Rasulullah SAW sendiri sering kali melakukan ziarah ke makam para sahabatnya, baik secara rutin dalam satu pekan maupun beberapa kali dalam sebulan.

"Nabi sering kali dalam sepekan, dua kali menziarahi kuburan para sahabat," ungkapnya.

"Dan Nabi kadang-kadang beberapa pekan dalam sebulan menziarahi syuhada Uhud, dan beliau mengucapkan salam," tambahnya.

Beberapa kelompok masyarakat berpendapat bahwa ziarah kubur adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam atau bahkan dianggap bid’ah.

Menanggapi hal ini, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa ziarah kubur tidak bisa dianggap haram, karena Rasulullah SAW sendiri mencontohkannya.

"Tidak bisa kita katakan itu haram, itu bagian daripada syariat," tegasnya.

Namun, ia tetap mengingatkan bahwa hal yang dilarang dalam Islam adalah dzikir dan doa yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW.

"Kecuali memang yang dilakukan adalah dzikir-dzikir yang jauh dari agama atau jauh dari sunnah Nabi SAW," lanjutnya.

Banyak orang bertanya, apakah ada keutamaan khusus dalam melakukan ziarah kubur setelah shalat Idulfitri?

Ustaz Khalid Basalamah menjawab bahwa ziarah kubur tidak memiliki waktu khusus dan dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah Idulfitri.

"Hanya saja memang ziarah kubur ini tidak ada penentuan waktu, kapan saja," jelasnya.

Namun, ia menekankan bahwa sebaiknya tidak menjadikan Idulfitri sebagai satu-satunya waktu khusus untuk berziarah.

"Dan usahakan jangan momemntumnya habis Idulfitri. Kapan saja, kalau bertepatan memang pas Idulfitri punya waktu luang, itu hak Anda," lanjutnya.

Dengan demikian, ziarah kubur di hari raya bukan sesuatu yang dilarang, tetapi juga tidak harus selalu dilakukan pada momen tersebut.

Islam tidak menentukan waktu tertentu untuk berziarah, sehingga kapan pun seorang Muslim ingin berziarah, selama dilakukan dengan niat baik dan cara yang benar, hal tersebut tetap berpahala. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral