- istockphoto
Makna THR dalam Islam: Sekadar Tradisi atau Bentuk Berbagi Rezeki?
Artinya: Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya. (QS. Ali Imran: 92)
Dari ayat ini, bisa disimpulkan bahwa jika seseorang menerima THR dan memiliki kecukupan rezeki, sebaiknya ia menyisihkan sebagian untuk orang yang membutuhkan, baik dalam bentuk sedekah maupun bantuan lainnya.
THR sebagai Bentuk Berbagi Rezeki
Rezeki dalam Islam adalah segala sesuatu yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, baik berupa materi maupun non-materi, seperti kesehatan, ilmu, ketenangan hati, dan kebahagiaan. Islam mengajarkan bahwa rezeki telah ditentukan oleh Allah, tetapi manusia tetap diperintahkan untuk berusaha dan bertawakal.
Agar rezeki tersebut berkah, maka rezeki dalam bentuk materi harus digunakan semestinya dan karena di dalamnya ada hak orang lain maka Islam mengajarkan untuk berbagi.
Saling berbagi rezeki dalam Islam adalah sebagai bentuk kepedulian sosial dan wujud syukur kepada Allah. Berbagi rezeki tidak hanya dalam bentuk harta, tetapi juga bisa berupa ilmu, tenaga, dan kebaikan lainnya. Dalam Islam, berbagi rezeki memiliki banyak manfaat, di antaranya:
-
Menumbuhkan Rasa Syukur – Dengan memberikan sebagian rezeki kepada orang lain, seorang Muslim akan lebih bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
-
Mempererat Silaturahmi – THR tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga bisa dalam bentuk hadiah atau bingkisan kepada keluarga dan kerabat, yang dapat mempererat hubungan sosial.
-
Membantu Mereka yang Kurang Mampu – THR bisa digunakan untuk membantu saudara-saudara yang mungkin mengalami kesulitan ekonomi menjelang hari raya.
Cara Menggunakan THR dengan Bijak Menurut Islam
Islam mengajarkan keseimbangan dalam mengelola harta, termasuk dalam penggunaan THR. Berikut beberapa tips agar THR lebih berkah:
-
Membayar Zakat atau Sedekah – Jika THR yang diterima cukup besar, sebaiknya sisihkan sebagian untuk zakat atau sedekah.
-
Mendahulukan Kebutuhan Prioritas – Gunakan THR untuk kebutuhan utama seperti membayar utang, membeli keperluan keluarga, atau persiapan pendidikan anak.
-
Menghindari Pemborosan – Jangan tergoda untuk membeli barang-barang konsumtif yang tidak perlu, karena Islam melarang sifat boros (mubazir).
-
Menabung untuk Masa Depan – Sebaiknya sebagian THR disimpan untuk keperluan yang lebih mendesak di masa depan.