- iStockPhoto
Naskah Khutbah Jumat Singkat 21 Maret 2025: Keberkahan THR Vs Jeratan Utang, Mana yang Kita Pilih?
"Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dilunasi." (HR. Tirmidzi).
Bahaya berutang demi keperluan konsumtif:
THR habis tanpa manfaat jangka panjang, hidup tidak tenang karena harus membayar utang setelah Lebaran, bisa jatuh dalam riba jika berutang kepada pihak yang menerapkan bunga tinggi.
Islam membolehkan utang, tetapi memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
- "Harus ada niat untuk melunasi." (HR. Bukhari & Muslim).
- Tidak berutang untuk hal-hal yang tidak darurat.
- Menghindari riba bisa membahayakan dunia dan akhirat (Surat Al-Baqarah Ayat 275-279).
Hadirin yang dirahmati Allah
Memilih Keberkahan atau Jeratan Utang?
THR adalah ujian, apakah kita menggunakannya dengan bijak atau justru masuk dalam jebakan utang. Agar tidak terjebak dalam masalah keuangan, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Membuat perencanaan keuangan sejak awal, menghindari godaan konsumtif yang tidak perlu, mengutamakan pelunasan utang yang sudah ada, memanfaatkan THR untuk berbagi dan mencari keberkahan.
Hal ini mengingatkan dala mredaksi Surat Al-Isra Ayat 26-27, Allah SWT berfirman:
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا, اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
Artinya: "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara setan." (QS. Al-Isra, 17:26-27)
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib menerangkan sedikit khutbah pertama dalam sesi ini. Sebagai umat Islam, kita harus cerdas dalam mengelola rezeki, termasuk THR yang kita terima.
Marilah kita menggunakan dengan bijak agar membawa keberkahan, bukan menjadi sumber masalah karena utang yang menumpuk. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang pandai bersyukur dan dijauhkan dari jeratan utang. Aamiin.