news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Malam Nuzulul Qur'an.
Sumber :
  • pixabay

Mengenal Malam Nuzulul Qur'an: Peristiwa Bersejarah dalam Islam

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Al-Qur'an diturunkan pertama kalo. Oleh karenanya di bulan Ramadhan ada satu malam yang diperingati sebagai malam Nuzulul Qur'an. Berikut kisah turunnya Al-Qur'an pertama kali.
Selasa, 18 Maret 2025 - 04:52 WIB
Reporter:
Editor :

Ini diperkuat oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Hakim, serta sejarah perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan dan dikaitkan dengan turunnya Al-Qur'an.

Pendapat Lain: 21 atau 27 Ramadhan

Sebagian ulama berpendapat bahwa turunnya Al-Qur'an bertepatan dengan Lailatul Qadar, yang disebut lebih utama dari 1000 bulan (QS. Al-Qadr: 1-5).

Berikut kisah lengkapnya yang dilansir tvOnenews.com rangkum dari ari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.

Disebutkan bahwa ketika usia Nabi Muhammad SAW sudah mendekati 40 tahun, baginda Rasul sudah mulai sering mengasingkan diri.

Saat melakukan perenungan diri, Nabi Muhammad SAW  biasa membawa bekal air dan roti yang terbuat dari gandum.

Tempat yang dijadikan oleh Nabi Muhammad SAW  untuk mengasingkan diri adalah Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Gua Hira berjarak sekitar 2 mil dari Kota Makkah. 

Gua ini merupakan gua yang sejuk yang memiliki panjang 4 hasta, lebar sekitar 1,75 hasta dengan ukuran dzira' al-Hadid (hasta ukuran besi).

Biasanya, Nabi Muhammad SAW akan tinggal di dalam Gua Hira selama bulan Ramadhan.

Selama di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW memberi makan orang-orang miskin yang mengunjunginya, menghabiskan waktu dalam beribadah dan berpikir mengenai pemandangan alam di sekitarnya dan kekuasaan yang menciptakan sedemikian sempurna di balik itu. 

Saat itu, Nabi Muhammad SAW merasa tidak dapat tenang melihat kondisi kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan syirik yang usang dan gambaran tentangnya yang demikian rapuh.

Namun di satu sisi akan tetapi Nabi Muhammad SAW tidak memiliki jalan yang terang, manhaj yang jelas ataupun jalan yang harus dituju, yang berkenan di hatinya dan disetujuinya.

Tentu pilihan mengasingkan diri (uzlah) yang diambil oleh Nabi Muhammad SAW ini merupakan bagian dari tadbir (skenario) Allah terhadapnya. 

Selain itu, dengan mengasingkan diri di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW secara otomatis terputus kontak dengan kesibukan-kesibukan duniawi, goncangan kehidupan dan ambisi-ambisi kecil manusia yang mengusik kehidupan.

Inilah yang menjadi sebagai suatu perubahan yang untuk kemudian hari mempersiapkan diri menghadapi urusan besar yang sudah menantinya yakni mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah. 

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral