- dok.ilustrasi iStock
Bunda dan Ayah Jangan Cemas Anak Bermain Hujan-hujanan di Bulan Ramadhan, Berikut Tips agar Tetap Sehat
Jakarta, tvOnenews.com- Indonesia tengah memasuki musim penghujan hingga Mei 2025 mendatang. Ini tentu jadi perhatian semua orang, terutama orang tua.
Sebab musim ini berbarengan dengan ibadah puasa ramadhan.
Puasa ramadhan menjadi bagian ibadah wajib yang dijalankan umat muslim. Anak anda ada baiknya dilatih sejak dini.
Melansir dari laman NU Online, disampaikan kalau anak puasa dalam islam tidak diwajibkan bila belum baligh.
- dok.ilustrasi iStock
Namun, jika sudah mencapai kondisi tamyiz disunahkan baginya untuk puasa dan puasanya diterima. Sebaliknya, jika belum tamyiz, puasanya tidak sah.
"Tamyiz adalah keadaan anak yang sudah bisa makan, minum, dan istinja atau bercebok sendiri," keterangan dalam website.
Pesan Praktisi Kesehatan Maysarakat soal Jaga Kesehatana Anak di Tengah Musim Hujan
Ketika hujan turun secara umum akan menarik perhatian anak-anak, hal inilah yang perlu diperhatikan orang tua.
Dengan tujuan agar anak tidak sakit di tengah puasa ramadhan 2025 ini.
Apakah bermain hujan-hujanan bagi anak bisa menurunkan imunitas? simak penjelasan Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr Ngabila Salama di bawah ini.
Dalam penjelasannya, dr Ngabila menyampaikan kalau hujan-hujanan bagi anak tidak selalu membuat sakit. Selama ditangani dengan baik.
"Bermain hujan-hujanan sering dikaitkan dengan kekhawatiran bahwa anak bisa jatuh sakit, tetapi dari perspektif ilmiah, hubungan antara bermain hujan dan imunitas anak tidak sesederhana itu," kata dr Ngabila dalam pesan singkatnya, Senin (17/3/2025).
Hal yang Perlu DIpahami Orang Tua
1. Bermain Hujan dan Sistem Imun Anak
Sistem imun anak berkembang seiring dengan paparan terhadap berbagai lingkungan. Bermain di luar, termasuk hujan-hujanan, bisa memberikan beberapa manfaat bagi sistem imun, terutama jika dikaitkan dengan:
-Paparan mikroba alami: Anak-anak yang lebih sering bermain di luar cenderung memiliki sistem imun yang lebih kuat karena tubuh mereka terbiasa mengenali dan melawan berbagai jenis mikroba.
-Aktivitas fisik: Bermain aktif membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mendukung fungsi imun secara keseluruhan.
-Paparan suhu dingin secara moderat: Tubuh bisa beradaptasi dengan perubahan suhu, yang dapat memperkuat respons imun dalam jangka panjang.
2. Risiko Bermain Hujan bagi Kesehatan
Meskipun tidak otomatis menurunkan imunitas, bermain hujan bisa berdampak negatif jika tidak diimbangi dengan kebiasaan sehat, seperti:
-Kedinginan yang berlebihan: Jika anak terlalu lama terkena air hujan dalam kondisi angin kencang dan suhu dingin, tubuhnya bisa mengalami penurunan suhu (hipotermia ringan), yang bisa membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
-Paparan bakteri atau virus: Bermain di genangan air yang kotor bisa meningkatkan risiko infeksi akibat bakteri atau virus, seperti leptospirosis atau infeksi saluran pencernaan.
-Perubahan suhu mendadak: Setelah bermain hujan, jika anak langsung masuk ke ruangan dengan suhu sangat dingin (misalnya ruangan ber-AC), bisa terjadi stres termal yang sedikit melemahkan sistem imun untuk sementara.
Apakah Bermain Hujan Meningkatkan atau Menurunkan Imunitas?
- Jika dilakukan dengan wajar, bermain hujan tidak akan langsung menurunkan imunitas, bahkan bisa mendukung daya tahan tubuh melalui paparan lingkungan dan aktivitas fisik.
- Namun, jika anak bermain terlalu lama, kedinginan ekstrem, atau terkena air kotor, justru bisa meningkatkan risiko infeksi.
Tips Anak Bermain Hujan Tetap Sehat
- Pastikan anak tidak bermain hujan terlalu lama, terutama jika cuaca sangat dingin.
- Hindari genangan air yang kotor untuk mencegah infeksi.
- Setelah bermain hujan, segera ganti pakaian kering dan minum minuman hangat.
- Pastikan anak cukup istirahat dan makan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Jadi, selama dilakukan dengan aman, bermain hujan bisa menjadi pengalaman menyenangkan yang tidak langsung membuat anak sakit," jelas dr Ngabila Salama.(klw)