- dok.ilustrasi freepik
Teks Ceramah Tarawih Singkat 9 Maret 2025: Kebiasaan Bermain Media Sosial di Bulan Puasa Ramadhan, Wajib Diperhatikan!
Hal ini tentu bisa mempengaruhi pikiran dan perilaku kita, terutama selama bulan Ramadhan ketika spiritualitas diri sedang ditingkatkan di bulan puasa ramadhan.
Efek negatif lainnya, Medsos juga membuka peluang mudahnya orang mengumpat, menulis kata-kata kotor kepada siapapun termasuk kepada orang-orang yang lebih tua yang seharusnya kia hormati.
Sebagaimana, perlu dipahami. dalam Al-Qur'an surat Qaf ayat 28:
قَالَ لَا تَخْتَصِمُوْا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ اِلَيْكُمْ بِالْوَعِيْدِ
Artinya: "(Allah) berfirman, “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu."
Langkah Antisipasi, Cegah Efek Samping dari Medsos
Meskipun yang dihadapi akibat teknologi di internet dan media sosial cukup besar, ada beberapa langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi dampak negatif tersebut.
1. Sadar Diri
Bagi umat muslim sebagai pengguna wajib sadar diri. Penting bagi kita untuk menyadari potensi bahaya dan dampak negatif dari penggunaan tidak bijaksana terhadap teknologi di internet dan media sosial.
2. Harus membatasi waktu online.
Pengguna Medsos harus tetapkan batasan waktu untuk menggunakan internet, dan media sosial dapat membantu mengurangi risiko pemborosan waktu dan bermalas-malasan.
3. Memilih konten yang bermutu.
Pastikan menggunakan Medsos penting untuk memilih konten-konten yang bermanfaat dan bermutu, seperti kuliah agama, ceramah, atau literatur Islami, dan sebagainya.
Yuk kita semangat di bulan Ramadhan 2025 ini, dan hindari dosa besar akibat kelalaian kita.
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
Artinya: “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (QS. Al-An’am: 160). (klw)