- Tangkapan layar YouTube/BankBRI
Kisah Cristian Gonzales Legenda Timnas Indonesia, Usai Mualaf Gesit Bikin Dua Pesantren Anak Yatim dan Buat Cemburu...
tvOnenews.com - Masihkah Anda mengingat sosok Cristian Gonzales? Legenda Timnas Indonesia itu mempunyai segudang prestasi, bahkan memiliki kisah menarik soal perjalanan mualaf.
Selain prestasi ketika di Timnas Indonesia dan menjadi seorang mualaf, Cristian Gonzales merupakan mantan pesepak bola profesional membangun pondok pesantren untuk anak yatim.
Cristian Gonzales membuat pondok pesantren anak yatim terjadi setelah mualaf dan menikah, walaupun saat itu masih belum berstatus legenda Timnas Indonesia.
Siapa sangka, keikhlasannya membantu anak yatim melalui pondok pesantren, menjadikan Cristian Gonzales sebagai legenda Timnas Indonesia yang mualaf mampu menginspirasi banyak orang.
Kisah Mualaf Legenda Timnas Indonesia Cristian Gonzales
- tvOne
Cristian Gonzales berstatus mualaf ketika menjadi pemain PSM Makassar. Padahal ia telah menikah dengan istri tercintanya, Eva Nurida Siregar alias Eva Gonzales pada 1995.
El Loco sapaan akrabnya, memutuskan mualaf pada tahun 2003. Sebelum masuk Islam, ia masih memegang kepercayaan agama katolik ketika sibuk berkiprah di PSM Makassar.
Gonzales menyebutkan, dirinya sering mendengar getaran suara adzan dari kediamannya. Saat di dekat mess pemain PSM, ia mengakui ada masjid di sekitar area tersebut.
Tak disangka, masjid tersebut selalu mengeluarkan suara adzan. Gonzales bahkan selalu menyorotinya dan berasumsi bak orang sedang menyanyi.
Selain faktor adzan, sang istri, Eva Gonzales juga menjadi pemantik Gonzales memutuskan mualaf. Pemain kelahiran Montevideo, Uruguay itu sering bangun pada waktu Subuh.
Setiap waktu Subuh, Eva Gonzales selalu mengisi kegiatan Wudhu sebelum shalat Subuh. Aktivitas berwudhu itu sukses memikat hatinya Gonzales.
Menurut Gonzales, Eva terlihat anggun dan seperti mendapat kedamaian dan kesucian. Ia mengakui hal ini, setidaknya saat menggunakan mukena dan berwudhu hendak melaksanakan shalat Subuh.
Alhasil, Gonzales mantap mengucapkan dua kalimat syahadat yang berlangsung di Masjid Al-Akbar, Surabaya pada 9 Oktober 2003.
Kondisi Gonzales setelah memeluk agama Islam semakin menunjukkan perubahan yang signifikan, salah satunya melukan hal-hal kebaikan, seperti memperdulikan anak yatim dan sebagainya.