- dok.kolase tvOnenews.com/ant/YouTube Buya Yahya
Tega 'Bos' Pertamina Patra Niaga Culas Oplos Bensin Pertalite jadi Pertamax, Ingatkan Pesan Buya Yahya Orang Bohong Hukuman Dunia 30-50 Tahun Itu Kecil tapi ....
Jakarta, tvOnenews.com- Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap adanya kasus dugaan korupsi. Diketahui mengoplos bahan bakar bensin (BBM) Pertalite jadi Pertamax.
Hal inipun menuai kritikan oleh publik hingga trending di media sosial (Medsos) X. Kejagung mengatakan tersangka RS ini sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
- dok.kolase tvOnenews.com/ant/YouTube Buya Yahya
"BBM berjenis RON 90, tetapi dibayar seharga RON 92, kemudian dioplos, dicampur," kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (25/2/2025), dikutip dari antara, Rabu (26/2/2025).
Diketahui, tindakan curang tersebut, kata dia, bermula pada periode 2018—2023 pemenuhan minyak mentah dalam negeri wajib mengutamakan pasokan minyak bumi dari dalam negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018.
Sehingga PT Pertamina (Persero) pun wajib mencari pasokan minyak bumi yang berasal dari kontraktor dalam negeri sebelum merencanakan impor minyak bumi.
Ternyata tersangka Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, tersangka Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock and Product Optimalization PT Kilang Pertamina Internasional, dan tersangka Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, melakukan pengondisian yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang sehingga produksi minyak bumi dalam negeri tidak terserap seluruhnya.
"Kerugian negara akibat impor minyak mentah melalui broker. Jadi, pada saat yang sama, bagian KKKS itu dijual ke luar negeri dengan alasan harganya tidak masuk HPS," ujarnya.
"Ketika itu dijual kepada masyarakat. Maka, jelas masyarakat tidak mampu atau terlalu tinggi sehingga pemerintah turun tangan membeli dan memberikan subsidi dan kompensasi. Ini akibatnya uang APBN tergerus," ucapnya.
Sehubungan dengan ini, mengingatkan kita pada pandangan Islam soal perilaku culas atau bohong alias menipu orang lain.
Lalu, bagaimana para tersangka yang diduga melakukan korupsi dengan oplos BBM Pertalite jadi Pertamax? simak penjelasan Buya Yahya.