news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Buya Yahya.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV

Terjangkit Penyakit HIV dan AIDS Bisa Pengaruhi Aib Pernikahan, Apakah Benar? Buya Yahya Jelaskan secara Gamblang

Buya Yahya mengupas tuntas persoalan perspektif salah satu calon pengantin kena penyakit dari virus HIV dan AIDS bisa menyebabkan aib dalam suatu pernikahan.
Kamis, 20 Februari 2025 - 20:36 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Apakah benar penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) berdampak pada aib dalam suatu pernikahan?

HIV dan AIDS adalah salah satu penyakit yang mematikan dialami oleh manusia, bahkan keduanya disebabkan karena virus.

Biasanya orang yang mengalami HIV dan AIDS setelah melakukan hubungan seksual, apalagi tidak menggunakan pengaman sedikit pun.

Setelah berhubungan seksual, salah satu yang melakukannya rentan terjangkit HIV dan AIDS.

Virus HIV dan AIDS ini memunculkan spekulasi, kalau penyakit tersebut sangat berpengaruh pada aib di dalam pernikahan.

Ilustrasi alami penyakit HIV dan AIDS
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Tanpa sadar, pernikahan sepasang kekasih menjadi batal akibat salah satunya mengalami HIV dan AIDS, semisal dari faktor hubungan seksual, yang membuat mereka sangat malu.

Lantas, bagaimana cara sepasang kekasih menyikapi aib pernikahan mereka saat terkena HIV maupun AIDS? Buya Yahya menjelaskan hal ini secara bijak namun sangat tegas.

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (20/2/2025), Buya Yahya menjelaskan antara penyakit dan hubungan pernikahan.

Kedua hal ini sebenarnya saling berkesinambungan, terutama saat membicarakan HIV dan AIDS.

Rata-rata pihak yang mengalami penyakit disebabkan virus tersebut, dirasakan oleh kalangan wanita.

Tak heran, setelah berhubungan seksual, pihak wanita akan merasakan kesakitan karena mengalami luka, goresan, bahkan robekan terjadi di bagian kemaluannya.

Luka dan robekan ini sangat rentan terserang HIV yang mudah masuk ke dalam tubuhnya, apalagi jika mengalami infeksi bisa terjangkit AIDS.

Beberapa gejala dari virus ini rata-rata akan mengalami demam ringan, ruam, selalu kelelahan, tenggorokan sakit.

Selain itu, kelenjar limfe mengalami pembengkakan hebat, bagian otot dan sendi merasakan nyeri-nyeri.

Penyakit ini akan memberikan kehancuran. Sebenarnya tidak hanya berupa fisik dan kondisi tubuh, tetapi dapat mempengaruhi rumah tangga.

Dalam suatu tausiyah, seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya terkait virus HIV dan AIDS bisa meretakkan pernikahan dan aib keluarga.

"Apakah penyakit AIDS dan HIV itu merupakan aib dalam pernikahan?," tanya seorang jemaah kepada Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, HIV dan AIDS memang sangat berpengaruh, bahkan pernikahan bisa batal. Salah satu calon pengantin merasa malu apabila pasangannya terjangkit penyakit tersebut.

"Di dalam pernikahan ada memang aib-aib yang bisa menjadikan seseorang minta untuk membatalkan sebuah pernikahan. Seperti kata Imam Syafii terbatas antara lima atau enam aib saja," respons Buya Yahya.

Pengasuh LPD Al Bahjah itu mengatakan jika pihak wanita mengalami AIDS, tidak masalah apabila ingin membatalkan pernikahannya, karena berkaitan pada aib ke depannya.

"Seperti impotensi, atau perempuan mohon maaf tidak bisa digauli karena tumbuh daging di wilayah tersebut, atau tumbuh tulang di wilayah tersebut," tutur dia.

Ia menyampaikan alasannya pihak wanita bisa mengalah atau memunculkan ketidaknyamanan dialami keduanya, nanti dapat mempengaruhi soal hubungan suami istri setelah pernikahan.

"Hubungannya adalah di dalam hal kemaslahatan hubungan suami istri. Jika seorang suami menemukan istrinya seperti itu, berarti kan dia tidak bisa bersenang-senang di wilayah tersebut karena tumbuh daging yang tidak bisa ditembus oleh kemaluan oleh seorang suami," jelasnya.

"Maka seorang suami layak saat itu untuk meminta untuk itu (membatalkan pernikahan)," tambah dia.

"Atau seorang wanita menikah tahu-tahunya ternyata laki-lakinya impotensi. Dia punya hak untuk membatalkan pernikahannya. Karena kenapa? Ini kebutuhan pribadi," lanjutnya lagi.

Buya Yahya menjelaskan aib keluarga tidak bisa diselamatkan lagi jika seseorang mengalami penyakit mematikan yang satu ini. Percuma apabila tetap melanjutkan pernikahan, hanya memberikan ketidaknyamanan.

"Ini di antaranya aib-aib yang bisa menjadikan seseorang membatalkan pernikahan. Segala bentuk penyakit yang menjadikan ketidaknyamanan itu bisa menjadikan dia tidak nyaman," imbuhnya.

Ia berpendapat AIDS bagian dari aib pernikahan, yang efeknya sangat berbahaya untuk keluarga, tidak hanya tentang kondisi tubuhnya.

"Apalagi menjadikan dia takut seperti AIDS. Jadi dalam pembahasan para ulama akhir zaman, karena AIDS pun di akhir zaman ditemukannya, maka AIDS termasuk bentuk aib didalam pernikahan," tuturnya.

Meski demikian, pendakwah kelahiran asal Blitar ini mengingatkan orang yang kena AIDS tidak selalu dianggap orang jahat.

"AIDS memang penyakit yang sangat membahayakan, artinya memang menjadikan kekebalan tubuh sudah tidak ada dan luar biasa menakutkan. Tidak semua orang yang kena AIDS harus selalu orang yang jahat," tegas dia.

"Karena selama ini memandang orang kalau sudah kena AIDS pasti mungkin dia pezina, pelacur. Memang ada betul, penularan AIDS itu di antaranya adalah darah. Suntik ada darah, bekas suntikan orang yang terkena narkoba, hubungan laki dengan perempuan. Makanya orang yang bebas seks itu sangat mungkin terjangkit yang demikian itu," sambungnya.

Buya Yahya merasa heran mengapa penyakit AIDS selalu dihubungkan dengan seks bebas. Padahal ada beberapa penyebab lainnya menjadikan gejala virus ini masuk ke dalam tubuh seseorang.

"Mungkin ada seorang wanita salehah punya suami, tahu-tahunya suaminya terkena (AIDS), suaminya baik atau mungkin orangnya taubat, saleh, mungkin enggak sengaja terkena jarum suntik yang pernah dipakai oleh orang yang kena AIDS," tandasnya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral