news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi mengisi amalan di malam Nisfu Syaban - Teks khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • iStockPhoto

Teks Khutbah Jumat Singkat 14 Februari 2025: Kupas Tuntas Hadis yang Anjurkan Amalan Nisfu Syaban

Khatib shalat Jumat dapat menggunakan bahan teks khutbah Jumat singkat pada 14 Februari 2025 seputar tema hadis riwayat menjelaskan amalan di Nisfu Syaban.
Kamis, 13 Februari 2025 - 22:26 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat adalah rangkaian ibadah shalat Jumat yang berupa bacaan untuk kebutuhan khatib menyampaikan ceramah.

Teks khutbah Jumat berupa materi-materi seputar Islami untuk disampaikan kepada para jemaah shalat Jumat yang hadir di masjid maupun musholah.

Materi khutbah Jumat pada kali ini memiliki teks yang cukup singkat, namun sangat bermakna karena mengambil tema seputar "amalan saat Nisfu Syaban".

Beberapa pendapat mengartikan persoalan adanya hadis palsu terkait amalan yang dikerjakan di fase Nisfu Syaban.

Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi khotbahjumat, Kamis (13/2/2025), teks khutbah Jumat singkat ini ambil tema bertajuk "Kupas Tuntas Hadis yang Anjurkan Amalan Nisfu Syaban".

Ilustrasi khatib setelah menyampaikan teks khutbah Jumat singkat kepada jemaah shalat Jumat
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Kupas Tuntas Hadis yang Anjurkan Amalan Nisfu Syaban

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

Kaum muslimin yang berbahagia

Marilah senantiasa mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kenikmatan, rahmat, anugerah, bahkan rezeki sekali pun sampai saat ini untuk kita semua.

Khatib senantiasa mengingatkan kepada sidang Jumat untuk selalu bersholawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya telah memperjuangkan penyebaran Islam kepada umat manusia yang memberikan kebenaran untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT

Khatib ingin meminta izin untuk mengambil seputar Nisfu Syaban. Artinya, kita telah memasuki pertengahan bulan Syaban dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.

Nisfu Syaban memberikan banyak keistimewaan, pada waktu ini Allah SWT turun ke bumi untuk melihat langsung hamba-Nya, seberapa jauh mereka meningkatkan iman dan takwa kepada-Nya.

Redaksi hadis riwayat dari Abu Musa al Asy'ari memberikan tanda Allah SWT sangat dekat di malam Nisfu Syaban, seperti ini getarannya:

عن أبي موسى الأشعري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك شرك أو مشاحن

Artinya: "Dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan'." (HR. Ibnu Majah)

Hadis riwayat ini telah hasan yang disahihkan Syaikh al Albani mengenai keistimewaan dari malam Nisfu Syaban.

Sesungguhnya Muadz bin Jabal, Abu Hurairah, Abdullah bin Amr, Abu Tsa'labah Al-Khusyani RA juga meriwayatkan hadis tanda-tanda keistimewaan malam Nisfu Syaban.

Namun tidak sedikit baik dari para ulama dan tokoh agama mengupas tuntas persoalan hadis riwayat mengacu pada Nisfu Syaban, terkhusus di waktu malam harinya, ada yang disebut palsu.

Sebelum mengulik hadis dhaif mengenai Nisfu Syaban, kita bisa mengingat beberapa hadis bahwa bulan Syaban adalah bulannya Rasulullah SAW.

Artinya, Rasulullah SAW memanfaatkan bulan Syaban untuk menjalankan ibadah puasa dan berbagai amalan lainnya.

Kaum muslimin rahimahumullah

Rutinitas ibadah puasa berdasarkan kebiasaan Rasulullah SAW di bulan Syaban, senada dengan hadis riwayat dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلُ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلُ لاَ يَصُوْمُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامً مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ

Artinya: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa lebih banyak dalam sebulan dibandingkan dengan puasa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Syaban." (HR. Bukhari & Muslim)

Redaksi hadis riwayat lainnya dari Imam Bukhari terkait Rasulullah SAW berpuasa di bulan Syaban, begini bunyinya:

"Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa penuh pada bulan Sya’ban." (HR. al-Bukhari)

Ada pula redaksi hadis riwayat dari Imam Muslim, seraya berkata:

كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلا قَلِيلا

Artinya: "Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban kecuali sedikit." (HR. Muslim)

Nahasnya, bulan Syaban adalah bulan yang dilalaikan umat Islam. Padahal bulan ini merupakan bulannya Nabi SAW yang tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan An Nasa'i dari redaksinya Usaman bin Zaid RA, seperti ini bunyinya:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa dalam sebulan sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban. Lalu ada yang berkata, ‘Aku tidak pernah melihat anda berpuasa sebagaimana anda berpuasa pada bulan Sya’ban.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Banyak orang melalaikannya antara Rajab dan Ramadhan. Padahal pada bulan itu, amalan-amalan makhluk diangkat kehadirat Rabb, maka saya ingin amalan saya diangkat saat saya sedang puasa."

Jemaah Jumat yang dicintai oleh Allah SWT

Kali ini, kita akan mengulas tuntas persoalan yang terjadi di malam Nisfu Syaban beserta waktu di Nisfu Syaban.

Dalam al Latha'if dan Sunan Ibnu Majah, Ibnu Rajab Rahimahumullah mengatakan sesungguhnya ada sanad yang sifatnya lemah berasal dari Ali RA bahwa, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah pada siangnya. Karena Allah Azza wa Jalla turun pada saat matahari tenggelam, lalu berfirman, "Adakah orang yang memohon ampun lalu akan saya ampuni? adakah yang memohon rizki lalu akan saya beri?." (HR. Ibnu Majah)

Ia pun seraya berkata kalau hadis ini dianggap lemah dan dicap hadis palsu:

"Hadis ini telah dihukumi sebagai hadits palsu oleh penulis kitab al Mannar. Beliau rahimahullah mengatakan, ‘Yang benar, hadis itu maudhu’ (palsu), karena dalam sanadnya terdapat Abu Bakr, Abdullah bin Muhammad, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Abi Bisrah. Imam Ahmad rahimahullah dan Yahya bin Ma’in rahimahullah mengatakan, ‘Orang ini pernah memalsukan hadis."

Kesimpulannya pada beberapa acuan redaksi di atas, puasa khusus di Nisfu Syaban, sejatinya bukanlah sebagai amalan sunnah, apalagi dianjurkannya mengisi shalat sunnah di malam Nisfu Syaban.

Berdasarkan jumhur ulama, hukum dalam syariat agama Islam tidak selalu berpacu dari bunyian-bunyian hadis riwayat. Itu bisa berpotensi lemah dan palsu.

Sidang Jumat yang berbahagia

Demikianlah khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama pada sesi ini, semoga kita tidak mengalami kekeliruan walaupun tujuannya baik, berusaha meningkatkan pahala, keimanan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral