- dok.ilustrasi freepik
Mau Taubat di Bulan Nisfu Syaban, Apakah Wajib Mandi? Berikut Penjelasannya
Jakarta, tvOnenews.com- Bulan Nisfu Syaban jadi momen terbaik menyiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.
Salah satu yang dianjurkan, dengan melakukan amalan-amalan sunnah di malam Nisfu Syaban seperti memohon ampunan Allah SWT.
Lantas, apakah haris mandi jika seseorang ingin taubat (mandi taubat)?. Simak penjelasannya.
Sehubungan dengan ini, memutuskan taubat jadi pilihan tepat, ketika seseorang sudah berniat untuk berhenti dari hal buruk atau maksiat.
Namun dalam Islam, ketika taubat hendaklah niat dan bersungguh-sungguh melakukannya.
Seperti halnya melakukan mandi taubat yang sifatnya sunnah (tidak wajib) anda bisa terapkan.
Sebagaimana, mengutip dari laman NU Online, seorang hamba ingin taubat, maka setidaknya ada tiga hal yang harus ia penuhi.
Tiga hal ini menjadi rukun saat seseorang ingin bertobat. Al-Qusyairi dalam ar-Risalah al-Qusyariyah menyebutkan:
الندم عَلَى مَا عمل من المخالفات، وترك الزلة فِي الحال، والعزم عَلَى أَن لا يعود إِلَى مثل مَا عمل من المعاصي فَهَذِهِ الأركان لابد منها حَتَّى تصح توبته
Artinya: “Pertama, menyesal atas perbuatan dosa yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan maksiat yang saat itu sedang diperbuat. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulang perbuatan maksiat serupa. Inilah rukun-rukun yang mesti dipenuhi hingga tobatnya menjadi sah .” (Al-Qusyairi, ar-Risalah al-Qusyairiyyah, [Kairo: Darul Ma’arif, t.t.], jilid I, hal. 208).
Kemudian muncul pertanyaan, apakah seseorang diharuskan mandi ketika taubat?.
Disampaikan dalam pandangan Imam an-Nawawi bahwa perbedaan pendapat terkait sunnah atau tidaknya mandi bagi orang kafir yang masuk Islam.
Beliau melampirkan landasan berupa riwayat, ada beberapa orang yang masuk Islam, namun tidak memerintahkan mereka untuk mandi. Imam an-Nawawi menyebutkan:
وَلِأَنَّهُ تَرْكُ مَعْصِيَةٍ فَلَمْ يَجِبْ مَعَهُ غُسْلٌ كَالتَّوْبَةِ مِنْ سَائِرِ الْمَعَاصِي