- Quraishshihab.com
Memangnya Benar Ramadhan Bermakna Panas Terik yang Membakar? Quraish Shihab Jelaskan Alasannya
tvOnenews.com - Prof Muhammad Quraish Shihab mengulas mengapa bulan Ramadhan diartikan "panas terik yang membakar".
Sebagai cendekiawan ilmu Al Quran, Quraish Shihab menjelaskan makna panas terik yang membakar, maksudnya berkaitan dengan kondisi terjadi di bulan Ramadhan.
"Ramadhan itu ada yang berkata panas terik yang membakar. Penamaan ini boleh jadi karena waktu mereka mengalami cuaca yang sangat panas Ramadhan datang," ungkap Quraish Shihab dinukil tvOnenews.com dari unggahan Instagram miliknya, Selasa (11/2/2025).
Jika mengacu pada data prakiraan BMKG, kondisi cuaca ketika Ramadhan memiliki variasi yang berbeda, misalnya pada tahun tertentu terjadi di musim panas bahkan sedang mengalami fase musim hujan.
Bahwasanya Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Mereka tidak ingin membuang kesempatannya, terutama upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- iStockPhoto
Beberapa keutamaan Ramadhan paling populer, antara lain waktu setan dikurung, membuka pintu surga, menutup pintu surga, tanda Al Quran diturunkan pada bulan ini.
Bagi orang mukmin memanfaatkan bulan Ramadhan akan mendapatkan syafaatnya, memperoleh keutamaan malam lailatul qadar, dan waktu terbaik menggetarkan amalan doa.
Ada pun terkait pemaknaan Ramadhan adalah panas terik yang membakar, Quraish Shihab menjelaskan maksud dari penyebutan itu, tidak lain dari kondisi cuaca.
Tak heran, ketika orang berpuasa akan mengalami rasa lapar bahkan dahaga yang luar biasa. Hal ini menjadi bentuk cobaan bagi umat Muslim menahan syahwat selama Ramadhan.
"Penamaan ini boleh jadi karena waktu mereka mengalami cuaca yang sangat panas Ramadhan datang," tutur dia.
Ayah kandung dari Najwa Shihab itu menuturkan dari semua inti yang dirangkum tetap sama, bahwa Ramadhan momentum untuk menghapus segala dosa.
Pria lulusan Universitas Al Azhar ini memaparkan dosa-dosa terbakar habis apa yang pernah dilakukan manusia sebelumnya, sesuai dengan redaksi tercantum dalam Al Quran.
"Al Quran menggunakan kata ini untuk mengisyaratkan bahwa di bulan itu terbakar dosa-dosa, sehingga bisa dikatakan Ramadhan adalah bulan terhapusnya dosa dan keburukan," paparnya.