news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wonderkid Ajax Amsterdam U-21, Tristan Gooijer munculkan isu diproyeksikan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Sumber :
  • Instagram/@tristangooijer

Diisukan Pantas untuk Timnas Indonesia, Tristan Gooijer Bantah Bukan dari Republik Maluku Selatan yang Asal-usulnya...

Ini sejarah Republik Maluku Selatan, seiring isu Tristan Gooijer menjadi target calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia dan dianggap punya keluarga dari RMS.
Senin, 10 Februari 2025 - 01:20 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Mantan anak asuh asisten pelatih Timnas Indonesia, Gerald Vanenburg, Tristan Gooijer menepis isu keluarganya berasal dari Republik Maluku Selatan.

Tristan Gooijer tampaknya mengetahui gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS), seiring digadang-gadang pantas untuk menjadi calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Tristan Gooijer adalah pemain memiliki darah keturunan Maluku, bahkan mengetahui kualitas sosok asisten pelatih Timnas Indonesia, Gerald Vanenburg.

Kiprah Tristan Gooijer cukup menarik, walaupun wonderkid Ajax Amsterdam itu kini statusnya tengah dipinjamkan untuk bermain di PEC Zwolle.

Namun begitu, Tristan Gooijer kurang beruntung pada musim ini tidak bermain penuh bersama PEC Zwolle. Penyebabnya tidak lain karena cedera yang cukup parah.

Pada 2022, Gooijer telah berada dalam skuad Ajax U-21 yang kala itu masih dipegang oleh Gerald Vanenburg.

Namun, Gerald Vanenburg kini lebih memilih sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 dan asisten pelatih Patrick Kluivert di tim senior.

Gooijer juga sebenarnya telah menjadi calon pemain naturalisasi incaran Timnas Indonesia di era pelatih Shin Tae-yong. Hal itu pernah diungkap pandit sepak bola nasional, Bung Ropan.

"Ini pemain bagus, tidak tergantikan, luar biasa. Saya pikir kalau dia diambil oke juga untuk bermain di posisi belakang," ungkap Bung Ropan dikutip, Senin (10/2/2025).

"Di Ajax, ada satu pemain yang sebelumnya dari tahun kemarin sudah digadang-gadang ingin diambil untuk naturalisasi namun tidak jadi, Tristan Gooijer," sambung Bung Ropan.

Pemain Keturunan Indonesia, Tristan Gooijer
Sumber :
  • Website Resmi Ajax Amsterdam/ajax.nl

 

Gooijer pernah mengakui ada darah keturunan Indonesia dari nenek pihak ayahnya. Keluarganya berasal dari Maluku.

Setelah itu ada isu mengarah ke Gooijer kalau keluarga wonderkid Ajax U-21 digadang-gadang punya keterkaitan dengan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).

Gooijer membantah keluarga nenek dari pihak ayahnya bukan dari gerakan RMS. Ia mengungkapkan asal-usul keluarganya melalui Instagram pribadinya pada 2024.

"Untuk kalian yang masih bertanya, saya dan keluarga saya bukan bagian dari RMS," klarifikasi Tristan Gooijer dikutip, Senin.

Gooijer mengatakan neneknya sangat sensitif apabila membahas kondisi Maluku. Namun ia sempat menyematkan bendera Merah Putih, menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia.

"Tetapi untuk nenek saya, situasi Maluku dan Indonesia sedikit sensitif. Saya sendiri untuk situasi itu belum mempelajari dan mendalami, situasi Maluku dan Indonesia," jelas dia.

Asal-Usul Republik Maluku Selatan

Merujuk dalam buku Ambon: Selajang Pandang karya Lususina, Teu pada 1950 & buku Indonesia dalam Arus Sejarah 7: Pascarevoluusi karya Abdullah, Taufik & Lapian, A.B. pada 2013, pemberontakan RMS mulanya muncul akibat didalangi seorang yang pernah menjadi Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT), Soumokil. Gerakan ini menginginkan Maluku lepas dari Indonesia.

RMS terbentuk setelah Maluku bersatu dengan Indonesia. Seorang tokoh pejuang RMS, Manusama menganggap bergabungnya Maluku dengan NKRI hanya menimbulkan konflik.

Rapat dengan seluruh pemimpin desa di Pulau Ambon akhirnya terbentuk berasal dari inisiasi Manusama.

Setelah itu pemerintah di Maluku memproklamasikan keberadaan RMS. Wilayah berada di naungan gerakan separatis ini, antara lain Seram, Buru, dan Ambon.

Kemudian, KNIL dari Belanda tampaknya bersikeras agar pergerakan RMS tidak dilawan oleh berbagai pihak. Indonesia mulai mencurigai RMS terbentuk dianggap ada keterlibatan RMS.

RMS mendapat perlawanan dari Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Pergerakan ini dengan menggunakan sandi Operasi Malam.

Pasukan APRIS/TNI berjumlah 850 orang. Hal itu menjadi upaya melakukan perlawanan kepada RMS. Komandan Mayor Pellupessy memimpin operasi penyerangan tersebut.

Pasukan APRIS di bawah pimpinan Komandan Mayor Pellupessy tiba di Pulau Buru, Aru, Kai, dan Seram. Sejumlah wilayah di Maluku Selatan ini menjadi area kekuasaan RMS.

APRIS membagi tiga kelompok saat melakukan perlawanan di Pulau Ambon, wilayah yang paling mengerikan dan area paling dikuasai RMS.

Pasukan APRIS akhirnya mulai menunjukkan kemenangannya, ditandai mengambil alih beberapa wilayah di Maluku Selatan, bahkan sejumlah wilayah kekuasaan RMS di Ambon telah direbut beberapa kelompok dari APRIS.

APRIS berhasil menangkap presiden pertama RMS, JH Manuhutu dan Perdana Menteri RMS, Wairissal. Sembilan menteri RMS juga merasakan nasib yang sama.

Pemerintah Indonesia kini mencegah agar RMS tidak mencuat lagi dengan cara menghukum orang-orang yang dicurigai memiliki hubungan terhadap gerakan separatis tersebut.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral