news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Potret Buya Yahya.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV

Boleh Tidak Qadha Puasa Ramadhan Dibarengi Sunnah Senin Kamis? Buya Yahya Sebutkan Syaratnya, Katanya…

Ramadhan 2025 akan tiba sekitar 23 hari lagi. Pada saat seperti ini, biasanya kebanyakan Muslim menyelesaian utang puasanya di tahun lalu (qadha puasa).
Rabu, 5 Februari 2025 - 16:47 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ramadhan 2025 akan tiba sekitar 23 hari lagi. Pada saat seperti ini, biasanya kebanyakan Muslim menyelesaian utang puasanya di tahun lalu (qadha puasa).

Namun sebagaimana ajaran Islam, setiap bulan ada puasa sunnah yang disarankan, seperti puasa senin kamis dan Ayyamul Bidh yang biasa dilakukan di pertengahan bulan hijriah setiap tanggal 13, 14 dan 15.

Lalu jika seorang Muslim melakukan qadha puasa bersamaan dengan jadwal puasa sunnah apakah boleh dilakukan bersamaan? Berikut penjelasan dari KH Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya tentang hukum bayar utang atau ganti puasa atau qadha puasa Ramadhan dibarengi dengan puasa sunnah.

Dalam hukum Islam, utang puasa yang ditinggalkan wajib menggantinya sebelum memasuki bulan suci Ramadhan datang. Maka artinya, seorang Mukmin memiliki waktu sebanyak 11 bulan untuk membayar utang puasa Ramadhan atau qadha puasa. 

Lalu bolehkah jika qadha puasa dibarengi dengan puasa sunnah seperti senin kamis?

Dalam video ceramah yang dilihat tvOnenews.com di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya berpandangan, cara tersebut masih boleh dan sah, asalkan disertakan dengan niat qadha puasa Ramadhan. Buya Yahya kemudian mengambil contoh qadha puasa di dalam bulan Syawal. 

Sosok bernama asli KH Yahya Zainul Maarif itu mengatakan jika seorang Mukmin berniat membayar utang saat puasa syawal yang jatuh di hari senin atau kamis. Maka artinya ia berkesempatan mendapatkan tiga pahala yakni syawal, utang puasa sebanyak satu hari dan puasa Senin Kamis.

Maka menurut Buya Yahya, jika seorang Mukmin ingin qadha puasa digabung dengan senin kamis itu juga tak berbeda.

Namun setelah sahur bacalah niat qadha puasa Ramadhan.

Pengasuh LPD Al-Bahjah itu mengingatkan penggabungan, bahwa dua puasa ini harus benar-benar dipastikan agar tidak menimbulkan sikap was-was.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," terangnya.

Buya Yahya lalu membagikan cara hitung utang puasa adalah dimulai ketika seorang Mukmin baligh.

"Setelah dihitung dan dicatat hingga dibayar yang sudah diperkirakan itu, selepas ini boleh dicicil sesampainya dengan puasa sunnah, hal ini menghindari was-was," jelasnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral