- dok.instagram @dejan_fc
Meski Awalnya Tak Paham Indonesia hingga Takut Disunat, Pemain Naturalisasi Ini Akhirnya Putuskan Mualaf karena ...
Bahkan setelah di Indonesia juga pertama kali Escobar mengenal tarkam. Dia sempat beberapa kali main tarkam dan mendapatkan penghasilan.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya.
Kurang lebih setahun bermain di Indonesia, hal mengejutkan pun terjadi, Escobar yang dibesarkan dalam keluarga Katolik di Paraguay. Akhirnya, memutuskan untuk mualaf pada tahun 2015.
Sehubungan dengan keputusan yang diambil, setelah lama berinteraksi dengan rekan-rekan muslim di Timnya.
Ia kaget ketika tahu ada proses khitan atau sunat. Sebagai syarat bahwa sudah baligh atau dewasa.
Tanpa sadar ia membayangkan dipotong akan membuatnya kehilangan alat kelamin atau semacamnya. Hal itulah sempat buatnya tertahan.
Namun karena penasaran Silvio Escobar pun kembali bertanya kepada rekan-rekannya di Indonesia.
Alhamdulillah, pada 2015 akhirnya buatnya harus berani datang sendiri untuk sunat atau khitan.
Setelah melalui berbagai proses, Escobar resmi menjadi WNI pada tahun 2020. Ia pun membuktikan cintanya dengan mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat. Saya datang di Klinik, saya masuk," katanya lagi.
"Semua suster di situ malu sekali. Tapi ya sudah masuk ya sudah. Terbuka saja," cerita Escobar sambil tertawa.(klw)