news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Tidak Ditahan-tahan Lagi, Ustaz Adi Hidayat Akhirnya Buka Suara Soal Program Makan Bergizi Gratis: Presiden Kita Itu….
Sumber :
  • kolase tim tvOnenews

Tidak Ditahan-tahan Lagi, Ustaz Adi Hidayat Akhirnya Buka Suara Soal Program Makan Bergizi Gratis: Presiden Kita Itu…

Ustaz Adi Hidayat (UAH) akhirnya buka suara perihal program Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut UAH, Presiden Prabowo Subianto itu...
Senin, 3 Februari 2025 - 17:03 WIB
Reporter:
Editor :

Oleh karenanya, UAH mengingatkan agar setiap pihak tidak perlu menuntut perihal Program Makan Bergizi Gratis pemerintah.

“Tidak harus saling menuntut. Barangkali pemerintah memiliki program Makan Bergizi Gratis yang diprioritaskan baru tempat-tempat tertentu,” ujar UAH.

Kemudian Ustaz Adi Hidayat memuji tindakan Presiden Prabowo yang menggunakan uang pribadinya sendiri ketika memulai program Makan Bergizi Gratis.

“Kita punya Presiden yang baik yang luar biasa, memulai dengan hartanya sendiri,” kata UAH.

“Saya kira itu kita patut apresiasi dan kita dukung dan bagi yang punya kemampuan tidak harus menuntut banyak,” sambungnya.

Ia kemudian menyarankan agar setiap pihak saling melengkapi dengan niat ibadah kepada Allah SWT. 

“Masing-masing kita saling melengkapi, saling berkolaborasi dan kita niatkan sebagai ibadah karena Allah subhanahu wa ta’ala,” saran UAH.

“Bila saat ini ada di MIRA, mungkin beberapa pesantren yang lain yang di swasta atau sekolah swasta khususnya yang punya kemampuan lebih atau bahkan mungkin di sekolah-sekolah umum yang orang tuanya punya kemampuan lebih,” lanjut UAH menyarankan.

UAH berharap di sekolah lain, baik pesantren atau sekolah lainnya akan ada orang-orang yang mau menyumbangkan hartanya untuk memberi makan gratis anak-anak.

“Mengapa tidak bisa bersama-sama kolaborasi, misalnya bisa memberikan charity-nya kepada sekolah bantuannya atau sharing dari hartanya kepada sekolah,” usul UAH.

Hal ini karena semua pihak bertanggung jawab mempersiapkan generasi bangsa yang akan menjadi penerus pembangunan. 

“Misal di sekolah (ada yang menyumbang) kemudian mengelola atau bekerja sama dengan lembaga tertentu memberikan semangat dan support pada anak-anak,” saran UAH.

“Yang kiranya mungkin kalau melalui sekolah dengan kemandirian tidak harus memungut kepada anak-anak,” sambungnya.

UAH berharap akan banyak pihak yang memiliki kesadaran untuk memperbaiki generasi penerus bangsa.

“Yang anaknya ingin kuat, ingin baik dan punya kemampuan lebih untuk saling melengkapi saling berbagi,” pesan UAH.

“Boleh jadi menunya bisa beda-beda keinginan anaknya tidak sama dan sekolah bisa memfasilitasi,” lanjut UAH.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral