- freepik
Doa Tidak Ditolak Malah Dikabulkan dengan Cara Ajaib Jika Diawali Kalimat Ini, Kata Ustaz Hanan Attaki
tvOnenews.com - Doa ada yang diterima, ditolak dan tertahan. Jika ingin doa diterima, Ustaz Hanan Attaki (UHA) sarankan awali dengan bacaan beriktu ini. Menurutnya, bacaan ini dapat membuat doa dikabulkan dengan cara yang ajaib.
“Kata Nabi Muhammad SAW siapa yang berdoa dengan ini akan dikabulkan dengan cara ajaib,” jelas UHA dalam salah satu ceramahnya yang di Kanal YouTube miliknya.
Oleh karenanya, jika memang memiliki hajat, Ustaz Hanan Attaki menyarankan agar seorang Mukmin lekas membaca bacaan ini.
“Kalau mau minta sama Allah baca ini,” ujar UHA.
Ustaz Hanan Attaki kemudian melanjutkan bahwa ini bocoran langsung dari Nabi Muhammad SAW.
“Kata Nabi siapa yang berdoa dengan kalimat ini tidak akan ditolak doanya,” jelas UHA.
Sebagaimana fitrahnya, seorang manusia pasti memiliki hajat atau kebutuhan atau permohonan yang seseorang inginkan, baik itu terkait dunia maupun akhirat.
Ketika seorang Muslim memiliki hajat, maka dianjurkan untuk berserah diri kepada Allah SWT melalui doa, ibadah, dan usaha yang baik.
Salah satu cara yang terkenal untuk mengabulkan hajat adalah shalat hajat.
Namun ternyata kata Ustaz Hanan Attaki, Nabi Muhammad SAW pernah berikan kalimat dahsyat dimana jika seorang Muslim berdoa dengan kalimat ini maka akan dikabulkan.
Lalu bacaan apakah yang menurut Ustaz Hanan Attaki dapat mengabulkan doa dengan cara ajaib?
Berikut bacaan yang dimaksud oleh Ustaz Hanan Attaki.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Bacaan Latin: Allahumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad.
Artinya: “Tuhanku, aku memohon (pertolongan) kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya.”
Sementara keutamaan bacaan di atas yang dimaksud oleh Ustaz Hanan Attaki tercantum dalam salah satu hadis berikut ini.
Sebagaimana dikutip oleh Imam An-Nawawi dari Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA.
وروينا في سنن أبي داود والترمذي والنسائي وابن ماجه، عن بريدة رضي الله عنه أن رسول الله (صلى الله عليه وسلم) سمع رجلا يقول: اللهم إني أسألك بأني أشهد أنك أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد. فقال: لقد سألت الله تعالى بالاسم الذي إذا سئل به أعطى، وإذا دعي أجاب
Artinya, “Kami diriwayatkan di Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA bahwa sesuatu ketika Rasulullah SAW mendengar salah seorang sahabatnya berdoa dengan lafal,
‘Allahumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad.’
Rasulullah SAW lalu menyambutnya dengan berkata, ‘Kau telah memohon kepada Allah dengan nama (agung) yang mana Dia akan memberikan karunia-Nya bila diminta dengan nama tersebut, dan Dia akan mengijabah seseorang yang berdoa memanggil-Nya dengan nama tersebut,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], hal 336).
Itulah bacaan yang dapat mengabulkan doa bahkan dengan cara ajaib.
Namun setiap Muslim haruslah ingat, bahwa ada adab yang harus dilakukan ketika berdoa.
Pertama, doa harus dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-A’raf: 55)
Kemudian adab berdoa yang kedua haruslah disertai dengan keyakinan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi, no. 3479)
Dalil Tentang Doa
Ada banyak dalil yang berisi tentang perintah berdoa. Berikut diantaranya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS. Al Baqarah: 186)
Selain firman Allah SWT, tentang pentingnya doa juga tercantum dalam banyak hadis. Berikut diantaranya.
"Doa adalah inti dari ibadah." (HR. Tirmidzi, no. 3371)
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka kepadanya." (HR. Tirmidzi, no. 3373)
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa." (HR. Tirmidzi, no. 3370)
Wallahu’alam bishawab
(put)