news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Artis Dewi Sandra berhijab syar'i sejak menjadi mualaf.
Sumber :
  • Instagram/@dewisandra

Kisah Perjalanan Mualaf Dewi Sandra, dari sang Ayah Sempat Ateis dan Mau Bunuh Diri hingga Terketuk Masuk Agama Islam

Aktris Dewi Sandra memiliki kisah perjalanan mualaf yang berliku. Proses memeluk agama Islam tidak mudah, sempat ingin bunuh diri dan dari orang tua yang ateis.
Sabtu, 1 Februari 2025 - 04:10 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Aktris Dewi Sandra memiliki kisah perjalanan panjang memutuskan mualaf sebelum mantap memeluk agama Islam. Pengalaman spiritual penyanyi itu tidak mudah, harus mengalami naik turun.

Dewi Sandra merupakan sosok serba bisa, menjadi aktris, penyanyi, presenter, bahkan model. Namun memiliki catatan kelam yang tidak dianggap enteng sebelum menjadi seorang mualaf.

Tak heran, Dewi Sandra terus memperlihatkan penampilan mengenakan hijab yang syar'i. Hal ini berkat keputusannya berpindah agama Islam dan sandang sebagai mualaf ternama karena statusnya menjadi publik figur.

Dewi Sandra setelah mualaf memang sempat memakai pakaian yang terbuka, walaupun saat ini menampilkan perbedaan mencolok, selalu terlihat bernuansa Islami.

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Cinta Quran TV, Sabtuu (1/2/2025), Dewi Sandra merupakan sosok anak yang lahir dari keluarga campur sari. Maksudnya memiliki orang tua berbeda keyakinan.

Dewi Sandra
Sumber :
  • ANTARA/Vinny Shoffa Salma

 

Dewi harus melalui proses yang cukup rumit, bahwa mendiang ayahnya, sempat tidak mempunyai agama yang artinya berpegang teguh pada ateis, sedangkan almarhumah ibunya menganut agama Islam.

Tak ayal, mendiang ayah kandungnya, John George Killick berasal dari Britania Raya yang sempat menjadi seorang ateis.

"Aku ada di dalam keluarga di mana ayahku itu kebutuhan non-Muslim, ibuku Muslimah," ungkap Dewi Sandra.

Kemudian, aktris campuran keturunan Brasil itu berbagi ceritanya, benar-benar mengalami hidup yang sangat terpuruk. Dewi Sandra bahkan sempat berkeinginan untuk bunuh diri.

Keinginan bunuh diri tidak lepas dari perceraian dengan mendiang mantan suaminya, Gleen Fredly. Dewi hanya benar-benar berpasrah diri, di mana hidupnya tidak bergairah lagi.

Dewi sering kali saat itu ingin bunuh diri, dengan cara saat menyetir coba menabrakkan mobil yang dikendarainya agar bisa tewas. Kegilaannya itu akibat telah dua kali gagal dalam pernikahannya

Faktor keterpurukan lainnya tidak serta merta mengenai percintaan belaka, melainkan sifat selalu ingin berhasil kerap muncul. Kepasrahan pun menyelimuti dirinya sendiri.

Nahasnya, rumah tangganya kerap gagal, walaupun sempat bersikeras ingin mempertahankan semuanya. Meskipun tetap tidak berhasil.

"Gue bertanya ke pendeta, gue bertanya ke ustaz, gue pernah masuk ke dalam gereja, gue juga pernah berlama-lamaan di atas sajadah gue, sampai akhirnya gue ngerasa rapuh," jelas Dewi dinukil dari kanal YouTube Daniel Mananta, Sabtu.

Namun, ia tidak berkeinginan keterpurukan itu terus berlarut-larut. Pada suatu waktu mulai menyadari, setiap manusia tidak sempurna dan pasti memiliki kesalahan dalam hidupnya.

Kondisi terpuruk ini menjadi pemicu Dewi Sandra mencari keberadaan Tuhan. Ia selalu menerima apa pun yang terjadi, terutama ketika tidak bisa dilakukan dirinya sendiri.

Wanita usia 44 tahun itu mulai benar-benar berbenah. Bahkan terus berupaya untuk selalu beribadah, salah satu cara terbesar mengendalikan dirinya.

"Akhirnya gue fokus di saat itu, mulai melupakan hal-hal yang enggak bisa gue kuasai. Dan gue fokus ke hal-hal yang bisa gue kuasai, yang pertama ibadah," terang dia.

Kepribadiannya menerima segala sesuatu di saat hatinya mulai menemukan jawaban dan hidayahnya. Apalagi bersikeras bagaimana caranya bisa terus dekat kepada Allah SWT.

Pada 2000 silam, Dewi resmi memeluk agama Islam yang sebelumnya berpegang pada agama Kristen. Perjalanannya ini tentu berliku-liku, khususnya dari kondisi orang tua dan percintaan.

Menurut Dewi, telah memperoleh makna hidup yang mendalam sejak berstatus mualaf. Berbagai pertanyaan misteriusnya dari semasa kecil mampu dijawab melalui peran agama.

"Buat saya Muslim adalah satu-satunya yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis sedari kecil. Pertanyaan itu masih ada dari kecil," ngakunya.

Ia menyoroti soal kematian. Setiap manusia bahkan seluruh makhluk hidup mengalami hal tersebut. Tugasnya hanya bagaimana cara mempersiapkan untuk menghadapi akhirat kelak.

Dewi Sandra telah menyadari bahkan sepakat bahwa, kematian menjadi titik tertinggi berakhirnya kehidupan di dunia. Sebab, kehidupan manusia sesungguhnya berada di akhirat nanti.

Ia merasa terenyuh dan tertantang bahwa tanggung jawab, hal terpenting untuk menjalankan tugasnya sebagai penganut agama Islam.

"Bahwa ini adalah sesuatu yang aku berani mempertanggungjawabkan. Peristiwa terpenting dalam hidup kita adalah kematian. Momen tertinggi seorang manusia itu dalam kehidupannya adalah hari kematian," terangnya menjelaskan secara detail.

Hingga kini Dewi Sandra masih sibuk berdakwah bahkan tidak pernah berhenti menciptakan karya-karya hebat. Niat besarnya ingin menjadi Muslimah semakin baik.

Al Quran menjadi salah satu aktivitas yang terus dilakukan Dewi sampai saat ini. Pengamalan dan memahami tafsir setiap ayat suci bukan hal yang mudah.

"Dulu pas baca (Al Quran) rasanya keren-keren aja. Tapi ternyata tajwidnya salah, ini-itu salah. Jadi, ketika ada guru dan tentunya guru yang menguasai dan bisa mengajar ya, oh iya ya, ternyata salah selama ini," tandasnya dilansir dari VIVA.

(iwh/hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral