- NU Online
Kisah Mbah Moen, KH Maimoen Zubair Lahir Setelah sang Ibu Minum Air di Gelas yang Diludahi Tiga Kiai
Ulama asal Rembang itu bercerita di mana dirinya punya kisa ketika lahir ketika menjadi penceramah di Haul Gus Dur 2018.
Ia mengatakan ada sosok tiga ulama menjadi bagian penting dalam hidupnya. Bahkan mereka berstatus sebagai pendiri ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Tiga ulama ini, kata Mbah Moen, antara lain KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsuri, dan KH Hasyim Asy'ari.
Tiga kiai pendiri NU ini saat itu tengah menuju Semarang yang berangkat dari Surabaya.
Mereka ingin menghadiri acara muktamar yang kebetulan saat itu digelar pada 1928 silam.
Mbah Moen mengatakan rumah buyutnya kedatangan sekaligus tempat persinggahan perjalanan tiga tokoh pendiri NU itu.
Nama buyut Mbah Moen memiliki nama Kiai Su'aib yang kebetulan rumahnya berada di Sarang.
"Kiai tiga tadi merundingkan atas kembalinya Kiai Muhaimin menjadi orang Jombang, yang akhirnya dikawin oleh Nyai Khoiriyah, jandanya Kiai Ma’sum Ali. Itu perundingan diadakan di Sarang," ungkap Mbah Moen.
Di rumah Kiai Su'aib, ketiga kiai dari NU itu memberikan ludah ke air yang terisi di dalam gelas.
"Kemudian diminum ibu saya, dan tidak lama melahirkan saya. Ini terus terang saja, jadi saya ini NU-nya enggak bisa dipisahkan," terangnya.
Mbah Moen menegaskan sosok Gus Dur dan NU benar-benar telah melekat. Ini tidak lepas dari kelahirannya mendapat karomah dari ketiga tokoh agama tersebut.
"Apa sebab saya dan Gus Dur itu tidak bisa dipisahkan. Saat Gus Dur mau ke Mesir, anehnya di tempat saya minta dibacakan kitab Tadzkirah Imam Nawawi, berapa halaman, terus ke Mesir kemudian ke Irak," tuturnya.
"Dan akhirnya terjadi perubahan NU setelah Gus Dur terpilih jadi ketua umum PBNU, saya diangkat jadi Pengurus Besar NU, ini karena Gus Dur tadi," tandasnya.
Terkini, Mbah Moen telah meninggal dunia di Makkah pada 6 Agustus 2019l bertepatan dengan usia 90 tahun. Pemakamannya di pemakaman Ma'la, Makkah.
(abs/hap)