- Kolase Getty Images & Instagram/@yayasan.syekhalijaber
Jika Benar-benar Tinggalkan ini Penyebab Dzikir Ditolak oleh Allah SWT, Syekh Ali Jaber: Hajat Sulit Diterima
Dzikir menjadi amalan rutin Rasulullah SAW, khususnya terlantunkan di setiap selesai shalat.
Anjuran mengeraskan suara dzikir telah dijelaskan dalam hadis riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Mengeraskan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah sudah ada pada masa Nabi SAW."
Ada pun membaca dzikir setelah shalat telah diabadikan dalam Surat An Nisa Ayat 103, Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An Nisa, 4:103)
Ayat ini telah jelas menunjukkan tafsir dzikir terbaik di waktu shalat akan dibahas sebagai alasan amalan tersebut tidak diterima Allah SWT.
Syekh Ali Jaber berbagi kisah amalan dzikir yang sangat kuat dan ajaib tetapi tidak kunjung didengar oleh-Nya.