Gus Baha bagikan kisah ulama Syekh Ibnu Hajar al Haitami pembenci maulid nabi berubah sikap setelah bertemu Nabi Muhammad SAW.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube

Cerita Gus Baha soal Kisah Syekh Ibnu Hajar Benci Maulid, Malah Tersentuh Usai Bertemu Nabi Muhammad SAW

Kamis, 16 Januari 2025 - 20:58 WIB

tvOnenews.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim biasa disapa Gus Baha berbagi kisah salah satu ulama pembenci maulid, Syekh Ibnu Hajar al Haitami yang berubah sikap setelah bersua dengan Nabi Muhammad SAW.

Perubahan sikap Syekh Ibnu Hajar al Haitami, kata Gus Baha, saat bertemu Nabi Muhammad SAW di majelis maulid.

Gus Baha menceritakan bahwa Syekh Ibnu Hajar al Haitami tanpa sadar mengayunkan badan bak keasikan dengan sajian di dalam maulid nabi tersebut.

Gus Baha menjelaskan Syekh Ibnu Hajar al Haitami berubah sikap tidak mengharamkan rangkaian kegiatan maulid nabi sejak menikmati maulid nabi dihadiri oleh Nabi Muhammad SAW.

"Kemudian, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami ditanya: 'Kenapa Anda ikut bergoyang? Padahal Anda mengharamkannya?'," ungkap Gus Baha saat mengulas kembali kisah tersebut dalam suatu ceramah dilansir dari kanal YouTube SANTRI GAYENG, Kamis (16/1/2025).

Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim
Sumber :
  • ANTARA

 

Merujuk buku Al Hawi lil Fatawi karya Imam Jalaluddin As-Suyuti, kisah ini bermula dari Syekh Islam merupakan sosok penghafal dan hatam pada ribuan hadis.

Kemudian, Abu Fadhl Ibnu Hajar mendapat pertanyaan terkait keutamaan amalan maulid nabi. Syekh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dianggap bid'ah.

Syekh Ibnu Hajar al Haitami menyoroti nasyid berbasis lagu yang memberikan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut Syekh Ibnu Hajar bahwa, nasyir dalam maulid nabi bersifat haram. Bahkan ulama ini kerap kali mengingkari kepada para ulama dan habaib. Pengingkaran ini terjadi ketika melantunkan Barzanji hingga tharaban.

Gus Baha menerangkan pernyataan tersebut seakan-akan berubah total saat ulama tersebut hadir dalam acara maulid nabi. Kebetulan, ada Nabi Muhammad SAW di gelaran tersebut.

Nasyid-nasyid dalam maulid tersebut sukses membuat Syekh Ibnu Hajar melenggokkan badannya tanpa henti.

"Syekh Ibnu Hajar lalu menjawab: 'Sekarang saya tidak mengharamkan dan bakalan ikut (maulid nabi). Saya melihat Rasulullah di majelis ini melakukan itu," terang Gus Baha.

Murid kesayangannya Mbah Moen itu kemudian menjelaskan kondisi Nabi Muhammad SAW setelah wafat. Hal ini berhubungan pada prosesi maulid nabi.

Sebab, maulid nabi merupakan peringatan agar umat Muslim terus mengenang dan tidak melupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Acara ini menjadi bentuk kecintaan dan rasa bangga umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW.

Maulid nabi sangat berguna sebagai momentum terbaik menerapkan suri teladan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW di semasa hidupnya.

Lantas, bagaimana kondisi Nabi Muhamad SAW setelah wafat? Gus Baha menjelaskan tentang arti kehidupan berkaitan dengan ruh manusia.

"Jika jasad ditinggal ruh itu dinamakan mati, maka ruh ini bisa disifati mati apa tidak? Tidak, sebab ruh itu maknanya kehidupan," jelasnya.

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu melanjutkan terkait dhamir ghaib yang tidak digunakan untuk penguatan pada hakikat ruh.

Gus Baha mengambil dalam sebuah bacaan tahiyat shalat, seperti "Assalamu'alaika" yang hakikatnya bahwa ruh Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan umatnya.

"Pakainya alaika. Padahal kan nabi sudah tidak ada. Sebab, tidak adanya beliau itu secara lahir. Pada hakikatnya itu nabi masih di hadapan kita. Makanya kita kalau salam mengucapkan assalamu’alaika," terang dia.

Pendakwah asal Rembang itu mengambil pengulasan yang tercantum di Surat Ali Imran Ayat 169, berkaitan dengan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin syuhada.

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Artinya: "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya." (QS. Ali Imran, 3:169)

"Rasulullah SAW adalah pemimpin para syuhada. Kalau sekadar mati syahidnya orang biasa saja masih tetap hidup, apalagi Rasulullah sang sayyidus syuhada (pemimpin para syuhada). Tentu Rasulullah itu hidup," tandasnya.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:54
01:50
07:48
06:00
29:01
06:18
Viral