Meski Tidak Batal Tolong Jangan Langsung Shalat Jika Makan Ini, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Ambil Wudhu Lagi.
Sumber :
  • istockphoto

Meski Tidak Batal Tolong Jangan Langsung Shalat Jika Makan Ini, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Ambil Wudhu Lagi

Minggu, 5 Januari 2025 - 23:48 WIB

tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan agar tidak langsung shalat jika setelah makan ini.

Sebagaimana hukum Islam, jika sudah wudhu lalu makan, maka tidak membatalkannya. Namun UAH menganjurkan bagi seorang Muslim yang makan ini jangan langsung shalat.

Lalu jenis makanan apakah yang dimaksud oleh Ustaz Adi Hidayat?

Ternyata memang ada jenis makanan tertentu yang membuat seseorang sebaiknya mengambil air wudhu lagi sebelum shalat.

Dalam proses ibadah, wudhu merupakan hal penting yang harus diperhatikan setiap akan shalat.

Apabila wudhu tidak sah atau batal maka shalat pun menjadi tidak sah.

Oleh sebab itu, janganlah menganggap sepele permasalahan wudhu ini.

Pastikan wudhu sah dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkannya.

Lalu bagaimana dengan makan, apakah membatalkan wudhu? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari YouTube Ustaz Adi Hidayat Official.

Persoalan tentang makan dan wudhu sudah dijelaskan di dalam hadis.

"Hadis Muslim, Nomor hadis 828, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, Wahai Rasulullah apakah makan kambing membatalkan wudhu," kata UAH.

"Kata Nabi, tidak," lanjutnya.

Selanjutnya ada lagi pertanyaan dari sahabat jika yang dimakan adalah daging unta.

"Ketika dia bertanya, Ya Rasulullah apakah makan unta membatalkan wudhu," ujar UAH.

"Kata Nabi, ya, maka berwudhulah ketika anda memakan unta," lanjutnya.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada dua cara dalam memahami makna hadis tersebut.

"Dari sini, orang-orang yang tekstual menyimpulkan bahwa dalam konteks ini hanya unta yang kalau dimakan maka itu yang membatalkan wudhu," jelas UAH.

"Sedangkan makanan selain unta itu diperkenankan, enggak ada masalah," lanjutnya.

Kemudian pendapat yang lain melihat secara konteks yakni terkait jenis makanan.

"Nah yang kontekstual, bukan melihat untanya, tapi melihat pada jenis makanannya," terang UAH.

"Di Arab itu kalau anda urutkan makanan-makanan dari daging paling standar, orang-orang makan kambing biasa, sampingnya ada zaitun, baunya bisa cepat hilang, normal biasa, dan kambing di Arab dengan kambing di kita beda, baunya lebih kambing di sini karena makanannya beda," lanjutnya.

Unta memiliki daging yang baunya kuat dan bila dimakan akan masih terasa baunya.

"Tapi unta itu berbeda, dari mulai lihatnya, pengaruhnya, baunya, macam-macamnya," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi kalau sekaligus makan daging unta pada saat itu sementara membersihkannya dengan menggunakan siwak saja maka ketika digunakan saat shalat baunya masih ada," lanjutnya.

Oleh sebab itu, jika seseorang makan makanan yang baunya kuat atau pengaruhnya besar maka sebaiknya ambil wudhu lagi sebagai upaya untuk menghilangkan sisa-sisanya.

Bahkan lebih baik lagi jika sampai menyikat gigi terlebih dahulu agar baunya hilang.

"Maka kemudian dipahami secara kontekstual, setiap makanan-makanan yang punya sifat seperti unta yang kalau dimakan masih menghasilkan bau yang tidak sedap, masih berpengaruh pada kekhusyukan dalam ibadah," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Maka yang seperti itu yang terbaik berwudhu kembali," lanjutnya.

Selain unta, misalnya jika makan jengkol atau petai.

"Misal jengkol dan saudara-saudaranya," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Anda pribadi merasa tidak sedap, berbicara dengan orang lain merasa tidak nyaman masa mau berbicara dengan Allah dalam konteks shalat," lanjutnya.

Wallahu'alam.

 

(far/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:35
09:35
07:07
01:44
03:10
02:39
Viral